
Internasional
Saudi Siapkan Balasan Jika Dihukum Atas Kasus Jurnalis AS
Roy Franedya, CNBC Indonesia
15 October 2018 07:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerajaan Arab Saudi pada Minggu (14/10/2018) menyatakan siap membalas sanksi yang dijatuhkan negara lain atas terbunuhnya jurnalis Amerika Serikat (AS) Jamal Khashoggi.
Jamal Khashoggi merupakan kolumnis Washington Post yang kritis terhadap kebijakan Riyadh, menghilang pada 2 Oktober setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul. Turki yakin dia dibunuh, Arab Saudi membantah hal itu.
Presiden AS Donald Trump mengancam menjatuhkan "hukuman berat" jika ternyata Jamal Khashoggi tewas di konsulat, meskipun dia mengatakan Washington akan "menghukum" dirinya sendiri jika menghentikan penjualan alutista militer ke Riyadh.
"Kerajaan menegaskan penolakan totalnya terhadap setiap ancaman dan upaya untuk melemahkannya, baik dengan mengancam menjatuhkan sanksi ekonomi, menggunakan tekanan politik, atau mengulangi tuduhan palsu," ujar pejabat Saudi Press Agency (SPA) mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Reuters.
"Kerajaan juga menegaskan akan merespons dengan tindakan yang lebih besar jika dijatuhi sanksi, dan bahwa ekonomi Kerajaan memiliki peran yang berpengaruh dan vital dalam ekonomi global," pejabat itu menambahkan, tanpa merinci.
Kedutaan Saudi di Washington kemudian men-tweet apa yang disebut klarifikasi, mengucapkan terima kasih kepada negara-negara termasuk Amerika Serikat "untuk menahan diri dari tergesa-gesa membuat kesimpulan" atas kasus ini.
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengirimkan sinyal dapat mencari solusi diplomatik atas insiden itu, ia menekankan kekuatan hubungan Saudi-Turki dalam panggilan telepon dengan Presiden Tayyip Erdogan Turki, kata lembaga pers Saudi pada Minggu malam.
Raja Salman berterima kasih kepada Erdogan karena menerima proposal Saudi untuk membentuk kelompok kerja bersama untuk membahas hilangnya Khashoggi dan mengatakan tidak ada yang bisa merusak hubungan mereka.
Jamal Khashoggi merupakan kolumnis Washington Post yang kritis terhadap kebijakan Riyadh, menghilang pada 2 Oktober setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul. Turki yakin dia dibunuh, Arab Saudi membantah hal itu.
"Kerajaan juga menegaskan akan merespons dengan tindakan yang lebih besar jika dijatuhi sanksi, dan bahwa ekonomi Kerajaan memiliki peran yang berpengaruh dan vital dalam ekonomi global," pejabat itu menambahkan, tanpa merinci.
Kedutaan Saudi di Washington kemudian men-tweet apa yang disebut klarifikasi, mengucapkan terima kasih kepada negara-negara termasuk Amerika Serikat "untuk menahan diri dari tergesa-gesa membuat kesimpulan" atas kasus ini.
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengirimkan sinyal dapat mencari solusi diplomatik atas insiden itu, ia menekankan kekuatan hubungan Saudi-Turki dalam panggilan telepon dengan Presiden Tayyip Erdogan Turki, kata lembaga pers Saudi pada Minggu malam.
Raja Salman berterima kasih kepada Erdogan karena menerima proposal Saudi untuk membentuk kelompok kerja bersama untuk membahas hilangnya Khashoggi dan mengatakan tidak ada yang bisa merusak hubungan mereka.
Next Page
Reaksi Uni Eropa dan Washington
Pages
Most Popular