Menhub Ungkap Proyek Favorit Asing di IMF-World Bank Meetings

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
12 October 2018 09:40
Indonesia menawarkan sejumlah proyek infrastruktur kepada swasta.
Foto: CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty
Nusa Dua, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan sejumlah proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) sektor transportasi yang diminati investor asing dalam perhelatan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (World Bank/ WB) Annual Meetings di Nusa Dua, Bali.

Proyek yang paling diminati tersebut adalah jalur kereta api Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan dan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Sejumlah negara telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di dua proyek infrastruktur transportasi tersebut, seperti Jepang, Korea, Cina, Australia, India, dan Eropa," jelas Budi Karya di Nusa Dua, Kamis (11/10/2018), sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi kementerian, Jumat.

"Sebagai regulator, saya harus memberikan suatu statement kepada dunia bahwa Indonesia mempersiapkan satu regulasi yang welcome terhadap investasi-investasi dari mana pun," tambahnya.

Sejumlah proyek sektor transportasi ditawarkan pemerintah di pertemuan tahunan tersebut, yaitu Tram Surabaya, LRT dan BRT Medan, serta Bandung Raya Metropolitan monorail untuk sektor kereta api.

Sektor udara ada Bandara Internasional Kualanamu Medan, Bandara Internasional Lombok, Soekarno Hatta Internasional Airport 2, Cargo Village Soekarno Hatta International Airport.

Sektor Laut, yaitu Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Makassar New Port, Pelabuhan Kijing, dan Pelabuhan Anggrek.

Sektor darat, di antaranya Transit Oriented Development (TOD) Poris Plawad, TOD Jati Jajar, Proving ground BPLJSKB Bekasi, Jakarta elevated loopline, dan Mass Rapid Transit (MRT) service extension Jakarta- Lebak Bulus.


Budi karya menegaskan bahwa apa yang pemerintah lakukan ini bukanlah sebuah upaya untuk menjual aset negara, melainkan hanya memberikan kerja sama berupa konsesi.

"Kita hanya memberikan kerja sama konsesi dan (aset) itu tetap punya kita. Ini penting, jangan dipelintir,'' tegasnya.
(ray/ray) Next Article BI Paparkan 3 Keuntungan Jika Infrastruktur Dibangun Swasta

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular