Palu Minta 5.000 Unit Rumah untuk Korban Gempa Sulteng

Ranny Virginia Utami, CNBC Indonesia
11 October 2018 18:22
Untuk skema pemberian huntap sendiri, Sutopo mengatakan akan diberikan gratis kepada korban.
Foto: Penduduk setempat yang terkena dampak gempa dan tsunami berdiri di samping sebuah kapal yang terdampar di pantai di Wani, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia, 3 Oktober 2018. REUTERS / Athit Perawongmetha
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah mengusulkan agar jumlah hunian tetap (huntap) untuk korban bencana gempa sebanyak 5.000 unit. Rumah-rumah itu dikhususkan untuk warga Balaroa, Petobo, dan daerah-daerah kawasan pantai Kota Palu.

Kendati demikian, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan angka itu masih perkiraan.

"Jadi masih kita hitung ulang," ujarnya saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Untuk skema pemberian huntap sendiri, Sutopo mengatakan akan diberikan gratis kepada korban. Model pembangunan pun nanti akan ditentukan oleh pemerintah.

Acuannya sama seperti yang sudah dilakukan saat menangani korban erupsi Gunung Merapi, korban erupsi Gunung Sinabung, maupun korban gempa di Yogyakarta.



Sementara menunggu proses pembangunan huntap selesai, korban yang tidak lagi punya tempat tinggal akan ditempatkan di hunian sementara (huntara). Proses relokasi hingga huntap selesai, menurut Sutopo, akan memakan waktu sekitar 1-2 tahun.

"Karena bukan hanya rumah saja yang dibangun tetapi juga mata pencaharian mereka, sistem pemerintahan mereka, semua," ujar Sutopo.

Untuk huntara, Sutopo menerangkan jumlahnya dipastikan akan jauh lebih banyak. Ini mengingat proses relokasi tak hanya ditujukan bagi korban yang tidak lagi punya rumah, tetapi juga mereka yang rumahnya dalam kondisi rusak parah.

"Mereka ingin segera direlokasi. Mereka sudah trauma dengan kondisi kemarin. Takut terjadi gempa lagi. Itu berbahaya," kata Sutopo.

Selain itu, besaran biaya untuk huntara diperkirakan akan memakan Rp 8 juta - 15 juta per unit rumah. Melihat angka itu, Sutopo tidak menampik jika dalam proses relokasi nanti dibutuhkan dana yang sangat besar.

"Makanya saya sampaikan kepada dunia usaha, pemda, NGO, organisasi masyarakat, untuk membantu pembangunan huntara ini karena yang dibutuhkan banyak. Bukan hanya rumah saja tetapi juga fasilitas umumnya, sekolah, tempat ibadah dan lain-lain," kata Sutopo.

Palu Minta 5.000 Unit Rumah untuk Korban Gempa SultengFoto: Infografis/Cari Tahu Apa Rumahmu Berpotensi Gempa/Arie Pratama

(miq/miq) Next Article BNPB: Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa Sulteng 1.424 Orang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular