
ESDM: Pre-FEED Masela Sudah Rampung
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
09 October 2018 11:39

Jakarta, CNBC Indonesia- Kajian awal atau Pre-FEED Blok Masela yang ditargetkan selesai pada September ini, akhirnya sudah selesai. Tetapi belum juga diserahkan ke pemerintah.
"Blok Masela sudah selesai kajian awalnya, cuma memang akan dirapatkan lagi dengan SKK Migas. Saya belum tahu detilnya seperti apa," ujar Arcandra kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (8/10/2018).
Lebih lanjut, ia pun mengatakan, setelah kajian awal ini selesai, maka tahapan selanjutnya adalan pengajuan proposal Plan of Development (POD) dari proyek Lapangan Abadi ini.
"Setelahnya baru FEED, dan kemudian ke tahap EPCI (Engineering, Procurement, Construction. Terkadang, Installation)," pungkas Arcandra.
Adapun, ketika dihubungi secara terpisah, Senior Manager Communication & Relations INPEX Masela Mohammad Berly mengatakan kajian awal saat ini tengah dalam tahap kajian.
"Hasil pre-FEED sedang dalam kajian," ujar Berly saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (9/10/2018).
Sebelumnya, seperti diketahui, pengembangan Lapangan Abadi di Blok Masela telah diputuskan sebagai salah satu dari 37 Prioritas dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sebagaimana yang diatur dalam Perpres Nomor 58 Tahun 2017.
Sektor migas diketahui memiliki lima PSN, yaitu pengembangan lapangan Jangkrik di Blok Muara Bakau, fasilitas gas lapangan Jambaran-Tiung Biru di Blok Cepu, Proyek Tangguh Train 3, Indonesian Deepwater Development/IDD Chevron, dan pembangunan kilang LNG Blok Masela.
Proyek Lapangan Jangkrik menjadi satu-satunya proyek yang telah mulai beroperasi. Empat lainnya masih dalam proses, antara lain Blok Masela yang masih dalam tahap pre-FEED dengan operator Inpex.
Adapun dari Lapangan Abadi, tercatat potensi cadangan gas hingga 6,97 triliun kaki kubik (TCF) dan kapasitas kilang hingga 9,5 juta ton per tahun (MTPA).
(gus/gus) Next Article Shell Mau Cabut dari Blok Masela, Pertamina Minat Join?
"Blok Masela sudah selesai kajian awalnya, cuma memang akan dirapatkan lagi dengan SKK Migas. Saya belum tahu detilnya seperti apa," ujar Arcandra kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (8/10/2018).
"Setelahnya baru FEED, dan kemudian ke tahap EPCI (Engineering, Procurement, Construction. Terkadang, Installation)," pungkas Arcandra.
Adapun, ketika dihubungi secara terpisah, Senior Manager Communication & Relations INPEX Masela Mohammad Berly mengatakan kajian awal saat ini tengah dalam tahap kajian.
"Hasil pre-FEED sedang dalam kajian," ujar Berly saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (9/10/2018).
Sebelumnya, seperti diketahui, pengembangan Lapangan Abadi di Blok Masela telah diputuskan sebagai salah satu dari 37 Prioritas dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sebagaimana yang diatur dalam Perpres Nomor 58 Tahun 2017.
Sektor migas diketahui memiliki lima PSN, yaitu pengembangan lapangan Jangkrik di Blok Muara Bakau, fasilitas gas lapangan Jambaran-Tiung Biru di Blok Cepu, Proyek Tangguh Train 3, Indonesian Deepwater Development/IDD Chevron, dan pembangunan kilang LNG Blok Masela.
Proyek Lapangan Jangkrik menjadi satu-satunya proyek yang telah mulai beroperasi. Empat lainnya masih dalam proses, antara lain Blok Masela yang masih dalam tahap pre-FEED dengan operator Inpex.
Adapun dari Lapangan Abadi, tercatat potensi cadangan gas hingga 6,97 triliun kaki kubik (TCF) dan kapasitas kilang hingga 9,5 juta ton per tahun (MTPA).
(gus/gus) Next Article Shell Mau Cabut dari Blok Masela, Pertamina Minat Join?
Most Popular