
Di Dharma Wanita, Sri Mulyani Cerita Alasan Kembali ke RI
Ranny Virginia Utami, CNBC Indonesia
04 October 2018 20:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Mulyani Indrawati tidak hanya dikenal sebagai menteri keuangan. Di kancah internasional, wanita kelahiran Lampung itu, juga dikenal sebagai salah satu petinggi Bank Dunia.
Tercatat sejak 1 Juni 2010 hingga Juli 2016, Sri Mulyani menjabat sebagai salah satu direktur pelaksana Bank Dunia. Namun, sejak 27 Juli 2016, dia diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi menteri keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro.
Saat memberikan sambutan dalam acara Seminar Nasional Dharma Wanita Persatuan 2018 di Puri Agung, Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (4/10/2018), Sri Mulyani mengaku kerap ditanya perihal keputusan untuk kembali ke Tanah Air.
Apalagi, jabatan sebagai petinggi Bank Dunia tergolong sukses dan nyaman. "Ya kalau pakai hitung-hitungan duit dan kenikmatan diri sendiri, itu betul. Tapi waktu negara memanggil, waktu presiden meminta kita untuk membantu, di situlah di mana letak kecintaan itu muncul," kata Sri Mulyani.
Menurut dia, untuk membangun negara yang hebat, dibutuhkan keterlibatan seluruh masyarakat. Oleh karena itu itu, kesejahteraan dan keadilan masyarakat menjadi fokus yang sangat penting dalam pembangunan.
Sejauh ini, Sri Mulyani menilai kesejahteraan dan keadilan rakyat Indonesia tergolong memuaskan. Indikatornya terlihat dari tingkat pengangguran dan kemiskinan.
"Sekarang jumlah pengangguran sekitar 5,15 persen dan ini adalah yang paling rendah dalam dua tahun terakhir. Kalau diukur dari jumlah berapa orang miskin, dari persentase penduduk sekitar 9,8 persen dan itu terendah dalam sejarah Republik Indonesia," ujarnya.
(miq/miq) Next Article Viral Nih! Jokowi Jadi Panitia Seminar, Sri Mulyani Pembicara
Tercatat sejak 1 Juni 2010 hingga Juli 2016, Sri Mulyani menjabat sebagai salah satu direktur pelaksana Bank Dunia. Namun, sejak 27 Juli 2016, dia diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi menteri keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro.
Saat memberikan sambutan dalam acara Seminar Nasional Dharma Wanita Persatuan 2018 di Puri Agung, Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (4/10/2018), Sri Mulyani mengaku kerap ditanya perihal keputusan untuk kembali ke Tanah Air.
Menurut dia, untuk membangun negara yang hebat, dibutuhkan keterlibatan seluruh masyarakat. Oleh karena itu itu, kesejahteraan dan keadilan masyarakat menjadi fokus yang sangat penting dalam pembangunan.
Sejauh ini, Sri Mulyani menilai kesejahteraan dan keadilan rakyat Indonesia tergolong memuaskan. Indikatornya terlihat dari tingkat pengangguran dan kemiskinan.
"Sekarang jumlah pengangguran sekitar 5,15 persen dan ini adalah yang paling rendah dalam dua tahun terakhir. Kalau diukur dari jumlah berapa orang miskin, dari persentase penduduk sekitar 9,8 persen dan itu terendah dalam sejarah Republik Indonesia," ujarnya.
(miq/miq) Next Article Viral Nih! Jokowi Jadi Panitia Seminar, Sri Mulyani Pembicara
Most Popular