
Inalum Ekspor 20 Ribu Ton Alumunium ke Malaysia
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
02 October 2018 18:38

Jakarta, CNBC Indonesia- PT INALUM (Persero) mengekspor 20.000 ton aluminium ingot ke Trafigura Pte Ltd, di Port Klang, Malaysia.
Pelepasan produk ekspor ini dilakukan di Pelabuhan INALUM Kuala Tanjung dihadiri oleh Direktur Utama PT INALUM (Persero) Budi G Sadikin, Direktur Layanan Strategis Ogi Prastomiyono, Direktur Pengembangan Bisnis (Merangkap Direktur Pelaksana) Oggy A Kosasih dan jajaran direksi lainnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, ekspor aluminium ingot ke Malaysia ini adalah langkah nyata untuk menjadikan INALUM sebagai perusahaan global terkemuka.
"Ke depan, INALUM diharapkan mampu membawa Indonesia sebagai salah satu pemain global dalam pasar aluminium," ujar Budi melalui keterangan resminya, Selasa (2/10/2018).
Adapun, Kepala Komunikasi Korporat dan Hubungan Pemerintah Inalum Rendi Witular menambahkan, ekspor ingot ke Malaysia sudah dilakukan beberapa kali.
"Ekspor kali ini merupakan penambahan jumlah ingot yang sudah diekspor sebelumnya," ujar Rendi kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Selasa (2/10/2018). Kendati demikian, Rendi tidak bisa mengungkapkan lebih detil jumlah yang sudah pernah diekspor sebelumnya.
Sedangkan, dari segi kinerja, perusahaan memprediksikan ekspor aluminium ingot tahun ini akan mencapai 40 kilo ton. Jumlah ini senilai US$ 79 juta, atau setara Rp 1,19 triliun dengan tujuan ekspor ke Jepang, Swiss, Singapura, Inggris, Australia, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, dan Belanda.
Sedangkan jika dilihat secara holding industri pertambangan, untuk penjualan ekspor mineral, batubara dan produk hilirisasinya, perusahaan memproyeksikan akan membukukan sebesar US$ 2,51 miliar di 2018 ini, atau meningkat sebesar 33% dibanding realisasi 2017 yang sebesar US$ 1,89 miliar. Kenaikan tersebut terutama ditopang oleh kinerja ekspor PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM).
Dari Januari hingga Agustus 2018, holding industri pertambangan mencatat pertumbuhan nilai ekspor sebesar US$ 1,57 miliar atau 83% dari pencapaian akhir tahun lalu sebesar US$ 1,89 miliar.
"Hal ini sesuai dengan mandat pembentukan Holding Industri Pertambangan untuk menjadi perusahaan kelas dunia. Untuk itu INALUM akan terus mengejar berbagai target seperti pengembangan kapasitas produksi menjadi 1 juta ton dan peningkatan devisa negara melalui kegiatan ekspor aluminium," pungkas Budi.
(gus) Next Article Ini Kabar Terbaru Mega Proyek Inalum & Raksasa Aluminium Arab
Pelepasan produk ekspor ini dilakukan di Pelabuhan INALUM Kuala Tanjung dihadiri oleh Direktur Utama PT INALUM (Persero) Budi G Sadikin, Direktur Layanan Strategis Ogi Prastomiyono, Direktur Pengembangan Bisnis (Merangkap Direktur Pelaksana) Oggy A Kosasih dan jajaran direksi lainnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, ekspor aluminium ingot ke Malaysia ini adalah langkah nyata untuk menjadikan INALUM sebagai perusahaan global terkemuka.
"Ke depan, INALUM diharapkan mampu membawa Indonesia sebagai salah satu pemain global dalam pasar aluminium," ujar Budi melalui keterangan resminya, Selasa (2/10/2018).
"Ekspor kali ini merupakan penambahan jumlah ingot yang sudah diekspor sebelumnya," ujar Rendi kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Selasa (2/10/2018). Kendati demikian, Rendi tidak bisa mengungkapkan lebih detil jumlah yang sudah pernah diekspor sebelumnya.
Sedangkan, dari segi kinerja, perusahaan memprediksikan ekspor aluminium ingot tahun ini akan mencapai 40 kilo ton. Jumlah ini senilai US$ 79 juta, atau setara Rp 1,19 triliun dengan tujuan ekspor ke Jepang, Swiss, Singapura, Inggris, Australia, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, dan Belanda.
Sedangkan jika dilihat secara holding industri pertambangan, untuk penjualan ekspor mineral, batubara dan produk hilirisasinya, perusahaan memproyeksikan akan membukukan sebesar US$ 2,51 miliar di 2018 ini, atau meningkat sebesar 33% dibanding realisasi 2017 yang sebesar US$ 1,89 miliar. Kenaikan tersebut terutama ditopang oleh kinerja ekspor PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM).
Dari Januari hingga Agustus 2018, holding industri pertambangan mencatat pertumbuhan nilai ekspor sebesar US$ 1,57 miliar atau 83% dari pencapaian akhir tahun lalu sebesar US$ 1,89 miliar.
"Hal ini sesuai dengan mandat pembentukan Holding Industri Pertambangan untuk menjadi perusahaan kelas dunia. Untuk itu INALUM akan terus mengejar berbagai target seperti pengembangan kapasitas produksi menjadi 1 juta ton dan peningkatan devisa negara melalui kegiatan ekspor aluminium," pungkas Budi.
(gus) Next Article Ini Kabar Terbaru Mega Proyek Inalum & Raksasa Aluminium Arab
Most Popular