
Jokowi: Raja Salman hingga Presiden Erdogan Tawarkan Bantuan
Arys Aditya, CNBC Indonesia
02 October 2018 10:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan telah menerima tawaran bantuan secara langsung dari tiga kepala negara terkait penanganan dampak bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah.
Demikian disampaikan Jokowi seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
"Kemarin (Senin, 1 Oktober 2018) Sri Baginda Raja [Arab Saudi] Salman menelepon saya langsung, Presiden Turki (Recep Tayyip) Erdogan telepon saya langsung, kemudian juga PM Australia (Scott Morrison) WhatsApp saya langsung," katanya.
Selain ketiga kepala negara, Jokowi menyebut sejumlah kepala negara lain juga menyampaikan tawaran bantuan secara langsung. Intinya, menurut dia, negara-negara lain ingin membantu.
"Hari ini, saya sudah perintahkan pada Menko (Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto) untuk diidentifikasi hal-hal yang dibutuhkan apa. Nanti baru kita sampaikan pada negara yang ingin membantu," ujarnya.
Terkait dengan kerusakan alat deteksi tsunami sejak 2012, Jokowi menyatakan harus ada kesadaran masyarakat agar tidak merusak atau mencuri alat deteksi tersebut. Sebab, alat itu sangat penting dan berkaitan dengan nyawa banyak orang.
"Saya perintahkan semuanya diperbaiki dan kemudian diawasi dan dijaga karena itu alat yang sangat penting deteksi setiap kejadian yang akan terjadi," kata Jokowi.
Selain itu, pemerintah telah mengerahkan enam pesawat Hercules dari Jakarta, Makassar, dan Balikpapan untuk membantu penanganan dampak bencana. Fokus utama sekarang adalah mengatasi kerusakan gardu agar problem listrik selesai.
"Jadi saya dorong untuk pakai genset kecil, sedang, agar bisa digunakan secepatnya. Kalau nggak ada listrik, air nggak bisa keluar, pompa nggak bisa digunakan. Problem seperti itu akibat kerusakan gempa seperti itu," ujar Jokowi.
(miq/miq) Next Article Bertolak ke Sulbar Tinjau Gempa, Ini Agenda Lengkap Jokowi
Demikian disampaikan Jokowi seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
"Kemarin (Senin, 1 Oktober 2018) Sri Baginda Raja [Arab Saudi] Salman menelepon saya langsung, Presiden Turki (Recep Tayyip) Erdogan telepon saya langsung, kemudian juga PM Australia (Scott Morrison) WhatsApp saya langsung," katanya.
Terkait dengan kerusakan alat deteksi tsunami sejak 2012, Jokowi menyatakan harus ada kesadaran masyarakat agar tidak merusak atau mencuri alat deteksi tersebut. Sebab, alat itu sangat penting dan berkaitan dengan nyawa banyak orang.
"Saya perintahkan semuanya diperbaiki dan kemudian diawasi dan dijaga karena itu alat yang sangat penting deteksi setiap kejadian yang akan terjadi," kata Jokowi.
Selain itu, pemerintah telah mengerahkan enam pesawat Hercules dari Jakarta, Makassar, dan Balikpapan untuk membantu penanganan dampak bencana. Fokus utama sekarang adalah mengatasi kerusakan gardu agar problem listrik selesai.
"Jadi saya dorong untuk pakai genset kecil, sedang, agar bisa digunakan secepatnya. Kalau nggak ada listrik, air nggak bisa keluar, pompa nggak bisa digunakan. Problem seperti itu akibat kerusakan gempa seperti itu," ujar Jokowi.
![]() |
(miq/miq) Next Article Bertolak ke Sulbar Tinjau Gempa, Ini Agenda Lengkap Jokowi
Most Popular