
Ada 8 Proyek Besar Digarap Pakai Skema Baru Non-APBN
Arys Aditya, CNBC Indonesia
13 September 2018 11:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Skema Pembiayaan Investasi Non-APBN (PINA) diklaim makin digemari investor. Hingga akhir September 2018, tercatat investor sudah masuk ke 8 proyek besar.
CEO Center for Private Investment PINA Bappenas Ekoputro Adijayanto mengungkapkan proyek-proyek infrastruktur, khususnya yang masuk sebagai Proyek Strategis Nasional sangat diminati oleh swasta.
"Investor swasta, terutama swasta asing sempat kaget waktu awal-awal kita coba jualan infrastruktur, karena selama bertahun-tahun kita hanya jualan government bond," kata Eko dalam sebuah diskusi, Kamis (13/9/2018).
"Sekarang, kasusnya adalah dana investor yang akan masuk seringkali lebih besar dari pipeline proyek yang disiapkan."
Dari paparan Eko, terdapat 8 proyek yang telah dipersiapkan dan bakal digarap dengan skema PINA. Delapan proyek itu antara lain Waskita Toll Road (WTR) 18 ruas senilai Rp 144 triliun dan WTR 3 ruas Rp 28,5 triliun.
Selain itu, pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati tahap 2 dan 3 senilai Rp 32 triliun, pembangunan pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Rp 11,9 triliun serta ekspansi PT Dirgantara Indonesia sebesar Rp 5 triliun.
(dru) Next Article Mereguk Manis Infrastruktur Jokowi
CEO Center for Private Investment PINA Bappenas Ekoputro Adijayanto mengungkapkan proyek-proyek infrastruktur, khususnya yang masuk sebagai Proyek Strategis Nasional sangat diminati oleh swasta.
"Investor swasta, terutama swasta asing sempat kaget waktu awal-awal kita coba jualan infrastruktur, karena selama bertahun-tahun kita hanya jualan government bond," kata Eko dalam sebuah diskusi, Kamis (13/9/2018).
Dari paparan Eko, terdapat 8 proyek yang telah dipersiapkan dan bakal digarap dengan skema PINA. Delapan proyek itu antara lain Waskita Toll Road (WTR) 18 ruas senilai Rp 144 triliun dan WTR 3 ruas Rp 28,5 triliun.
![]() |
Selain itu, pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati tahap 2 dan 3 senilai Rp 32 triliun, pembangunan pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Rp 11,9 triliun serta ekspansi PT Dirgantara Indonesia sebesar Rp 5 triliun.
(dru) Next Article Mereguk Manis Infrastruktur Jokowi
Most Popular