
Rupiah Berbalik Menguat, Ini Respons Sri Mulyani
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
06 September 2018 15:22

Jakarta, CNBC Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (6/9/2018) berbalik menguat selepas tertekan sepanjang Rabu (5/9/2018). Sampai dengan pukul 15:00 WIB, setiap satu dolar AS ditransaksikan pada Rp 14.905 di pasar spot.
Rupiah menguat 0,17% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Lalu, apa tanggapan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait penguatan rupiah? Apakah pemerintah masih waspada?
"Kan ini sesuatu yang terus kita hadapi ketidakpastian ini. Kita tetap berjaga-jaga," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di sela-sela acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
Pemerintah telah mengumumkan berbagai langkah untuk mengatasi pelemahan rupiah. Salah satunya adalah dengan menaikkan pajak penghasilan pasal 22 pada 1.147 pos tarif barang impor. Keputusan itu dituangkan dalam peraturan menteri keuangan (PMK) dan akan terbit pekan depan.
Saat ditanya apakah ada insentif dalam produksi dalam negeri, Sri Mulyani mengatakan pemerintah sudah memberikan berbagai macam rambu-rambu insentif perpajakan.
"Kita lihat saja dari menteri perindustrian kalau membutuhkan insentif tambahan," katanya.
(miq/miq) Next Article Hot News : Indonesia Mulai Tinggalkan Dolar
Rupiah menguat 0,17% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Lalu, apa tanggapan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait penguatan rupiah? Apakah pemerintah masih waspada?
"Kan ini sesuatu yang terus kita hadapi ketidakpastian ini. Kita tetap berjaga-jaga," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di sela-sela acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
Saat ditanya apakah ada insentif dalam produksi dalam negeri, Sri Mulyani mengatakan pemerintah sudah memberikan berbagai macam rambu-rambu insentif perpajakan.
"Kita lihat saja dari menteri perindustrian kalau membutuhkan insentif tambahan," katanya.
(miq/miq) Next Article Hot News : Indonesia Mulai Tinggalkan Dolar
Most Popular