
Namibia Pinta Pengusaha RI Garap Pertambangan dan Pertanian
Arys Aditya, CNBC Indonesia
30 August 2018 15:58

BOGOR, CNBC Indonesia - Presiden Namibia Hage Geingob mengundang investor dan pebisnis Indonesia untuk melakukan investasi di Namibia, khususnya di sekor pertambangan dan pertanian.
Hal itu dia sampaikan dalam pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai rangkaian pertemuan bilateral kedua negara di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/8/2018).
Presiden Geingob menyebut Namibia sedang berupaya agar investor asing masuk ke negaranya untuk membantu perekonomian tumbuh dan mencukupi kebutuhan warga negaranya.
"Kami telah mempunyai demokrasi yang adil dan bebas, tetapi saat ini rakyat meminta tahap berikutnya, yaitu perumahan, pangan, infrastruktur, layanan kesehatan dan lainnya," paparnya.
"Untuk itu kami sebagai pemerintah wajib menyediakan lingkungan yang kondusif bagi investor agar menanamkan modal di negara kami. Kami sangat senang apabila pebisnis dari Indonesia terlibat di dalamnya."
Presiden Geingob menambahkan, ia secara serius mengundang pengusaha asal Indonesia untuk menggarap dua sektor di Namibia, yaitu pertambangan dan pangan. Ini karena peluang yang sangat besar di kedua sektor tersebut.
"Banyak pangan yang tidak kami produksi sendiri, jadi pertanian menjadi sangat penting. Presiden Jokowi menyebut kalau Indonesia memproduksi 98% bahan pangannya sendiri," tuturnya.
"Lalu bagaimana saya bisa dengan bangga bilang saya adalah presiden dari negara yang independen kalau banyak sekali bahan pangan kami yang diimpor dari Afrika Selatan. Jadi, [pengusaha Indonesia] silakan datang dari bantu kami memproduksi bahan pangan kami."
Selain pangan, dia menyebut sektor pertambangan juga terbuka lebar bagi investor Indonesia. Sebab, Namibia kini sedang mengupayakan peningkatan industri pengolahan bahan tambang.
"Kami mendengar Anda melakukan pengolahan hasil tambang di negara Anda sendiri. Mari datang ke Namibia dan bantu kami memberi nilai tambah untuk raw material, serta menciptakan lapangan pekerjaan," kata Presiden Geingob.
(miq/miq) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Hal itu dia sampaikan dalam pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai rangkaian pertemuan bilateral kedua negara di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/8/2018).
Presiden Geingob menyebut Namibia sedang berupaya agar investor asing masuk ke negaranya untuk membantu perekonomian tumbuh dan mencukupi kebutuhan warga negaranya.
"Untuk itu kami sebagai pemerintah wajib menyediakan lingkungan yang kondusif bagi investor agar menanamkan modal di negara kami. Kami sangat senang apabila pebisnis dari Indonesia terlibat di dalamnya."
"Banyak pangan yang tidak kami produksi sendiri, jadi pertanian menjadi sangat penting. Presiden Jokowi menyebut kalau Indonesia memproduksi 98% bahan pangannya sendiri," tuturnya.
"Lalu bagaimana saya bisa dengan bangga bilang saya adalah presiden dari negara yang independen kalau banyak sekali bahan pangan kami yang diimpor dari Afrika Selatan. Jadi, [pengusaha Indonesia] silakan datang dari bantu kami memproduksi bahan pangan kami."
Selain pangan, dia menyebut sektor pertambangan juga terbuka lebar bagi investor Indonesia. Sebab, Namibia kini sedang mengupayakan peningkatan industri pengolahan bahan tambang.
"Kami mendengar Anda melakukan pengolahan hasil tambang di negara Anda sendiri. Mari datang ke Namibia dan bantu kami memberi nilai tambah untuk raw material, serta menciptakan lapangan pekerjaan," kata Presiden Geingob.
(miq/miq) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Most Popular