Siemens Bantah akan PHK 20.000 Pekerja

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
24 August 2018 19:54
Siemens merupakan perusahaan teknologi asal Jerman yang saat ini fokus pada jaringan dan solusi IT, masih mempertahankan pekerja, untuk membuka lapangan kerja.
Foto: REUTERS/Lukas Barth
Munich/Berlin, CNBC Indonesia - Siemens menyangkal berita yang dilaporkan Majalah Bulanan Manager Magazin, yang menyebutkan perusahaan teknologi asal Jerman akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadapa 20.000 pekerja dalam rangka penerapan strategi "Vision 2020+".

"Kami tidak mengerti alasan di balik informasi yang disebutkan dalam artikel majalah. Tidak ada pernyataan semacam ini yang kami buat," kata Siemens pada hari Jumat (24/8/2018), saat menambahkan bahwa rincian strategi baru, masih dalam proses dikerjakan.

Pada hari Kamis, Majalah Manager Magazin mengatakan Siemens akan memberhentikan pekerja administratif untuk menghemat biaya. Mulai dari pekerja legal, keuangan, dan juga divisi layanan gabungan, mengutip komentar eksekutif Siemens, Joe Kaeser pada roadshow investor di awal bulan ini.

Laporan itu dipublikasi setelah Siemens meluncurkan strategi barunya untuk mengubah 5 divisi industri menjadi 3 perusahaan operasi. Langkah tersebut diambil tujuannya untuk memudahkan manajemen perusahaan dan membuat struktur yang lebih ramping.

Siemens akan meningkatkan pertumbuhan tahunan, dengan memperkuat marjin laba bisnis industri sebesar 2 poin persentase dalam jangka waktu menengah dan meningkatkan laba dasar per saham pada tingkat yang lebih cepat.

Perusahaan mengatakan jika sudah dilaksanakan, fungsi kantor pusat akan lebih ramping sebagian pekerjaan akan diberikan kepada pihak ketiga. Namun Siemens tidak memberikan rincian tentang PHK.

"Perusahaan Operasi yang mulai dibentuk ini sedang mengerjakan rincian perencanaan," kata Siemens pada hari Jumat, menambahkan bahwa tidak ada rencana penerapan program pemotongan biaya di seluruh perusahaan.
(hps/hps) Next Article Akuisisi Pabrik Turbin Siemens, BUMN Ini Incar Pasar Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular