PLN Siap Pakai B20 untuk Seluruh Pembangkit Diesel

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
23 August 2018 19:43
PLN siap untuk gunakan b20 di seluruh PLTD miliknya berkapasitas 4.077 MW
Foto: dok humas: Humas PLN
Jakarta, CNBC Indonesia- PT PLN (Persero) menyatakan siap menggunakan biodiesel B20 untuk semua kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) mulai September 2018.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Djoko Rahardjo Abu Manan mengatakan saat ini total PLTD yang dioperasikan PLN adalah 4.435 unit, dengan total kapasitas 4.077 MW. Konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan untuk seluruh PLTD ini, kata Djoko, adalah 2,2 juta KL.



"Kami siap, Pertamina siap. PLN siap 2,2 juta kiloliter, kami selama ini pakai 2,2 juta kiloliter ini per tahun," ujarnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Djoko memperkirakan penerapan B20 ini, PLN membutuhkan FAME (fatty acid methyl ester) sebanyak 451.723 KL dan solar murni sebanyak 1,8 juta KL.

Dia juga menjelaskan, tahun ini pihaknya siap mengimplementasikan B20 secara penuh. Nantinya penggunaan B20 akan digunakan untuk semua PLTD di seluruh Indonesia secara merata.

"Tahun lalu kami menggunakan B30 tapi enggak merata diseluruh daerah. Jadi tahun ini siap B20 untuk seluruh daerah."

Meski begitu, Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan tidak seluruh pembangkit PLN wajib menggunakan B20. Misal untuk pembangkit PLTG, yang memang belum bisa dikonversi langsung untuk memakai B20 di mesinnya

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sebelumnya mengatakan, sebanyak 16 badan usaha penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) dan 19 badan usaha Bahan Bakar Nabati (BBN) akan diberikan alokasi volume dan lokasi penyaluran B20.

"Alokasinya diatur juga, termasuk lokasi-lokasi efisien. Tangki pencampuran harus jalan, baik PSO dan non-PSO," ujar Jonan saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Dengan adanya Perpres kebijakan penerapan B20 ini, berdasar hitungan Kementerian ESDM negara bisa menghemat US$ 2 miliar untuk tahun ini atau setara Rp 28 triliun, dan US$ 4 miliar di tahun depan.
(gus) Next Article Konsumsi B30 untuk Pembangkit PLN Terus Meningkat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular