
Sst.. Ada Task Force Meeting B20, Apaan Tuh?

Jakarta, CNBC Indonesia - B20 Inception Meeting secara resmi sudah dibuka dan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). B20 akan jadi forum komunikasi dan konsultasi antara pelaku bisnis Indonesia dengan masyarakat, baik secara regional, nasional, hingga internasional.
Oleh karena itu, acara ini diharapkan bisa digunakan oleh dunia usaha untuk berbagi informasi dan teknologi agar bisa mengembangkan solusi yang produktif dan inovatif. B20 Indonesia Chair Shinta Kamdani mengatakan outcome utama dari acara ini adalah rekomendasi kebijakan yang diharapkan bisa menjadi warisan bagi generasi mendatang.
"Selain itu, kami juga ingin mengenalkan Indonesia, oleh karena itu untuk pertama kalinya ada task force agar pelaku usaha bisa saling bertukar pengetahuan," ungkap Shinta dalam Media Briefing with The B20 TF Chairs di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Shinta secara rinci mengatakan kalau salah satu tujuan target B20 adalah inklusivitas sehingga diharapkan pengusaha bisa saling bertukar pengetahuan. Pada setiap task force, diketuai oleh ahli dari Indonesia dan dengan couching dari pengusaha global.
"Sebagai tuan rumah, Indonesia dapat benefit khusus dari acara ini, agar Indonesia bisa lebih tangguh lagi," jelas Shinta.
Shinta juga mengatakan Forum B20 ini dapat merekomendasikan perubahan yang diperlukan serta melaksanakan transformasi yang dipimpin sektor swasta agar ekonomi lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan menyambut era new normal. Terutama kontribusi menghilangkan krisis yang disebabkan oleh pandemi, meningkatkan kolaborasi dan menstimulasi arus investasi global.
Sebelumnya, dalam pembukaan B20 Shinta Kamdani mengatakan, B20 merupakan forum pemimpin bisnis yang menyumbang 80% dari PDB dunia. Menurut dia, B20 Indonesia menyambut 2.000 anggota di mana 37% di antaranya pemimpin perempuan.
"Merupakan suatu kehormatan bagi kami, Indonesia untuk memimpin dialog B20 tahun ini. Kami berkomitmen memberikan kontribusi nyata memberantas krisis yang disebabkan oleh pandemi, meningkatkan kolaborasi dan menstimulasi arus investasi global," kata Shinta.
"B20 berharap dapat merekomendasikan perubahan yang diperlukan serta melaksanakan transformasi yang dipimpin sektor swasta agar ekonomi lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan menyambut era new normal."
Menurut dia, selama dua tahun terakhir merupakan masa yang tidak mudah bagi semua pihak. Pandemi Covid-19 telah merenggut 5 juta jiwa dan menginfeksi 5% populasi dunia.
"Meski ada kemajuan dengan vaksin Covid-19 secara masif, perjuangan belum berakhir, pemulihan global belum merata, namun dengan enabler yang tepat disrupsi Covid-19 dapat memberi peluang lebih pulih, lebih kuat dari masa lalu," katanya lagi.
Lebih lanjut, dia mengatakan dunia perlu mendorong kolaborasi, inovasi, dan inklusivitas seiring dengan transisi untuk keluar dari pandemi. Jadi, jelasnya, landasan utama B20 adalah advancing, inovatif, inclusive, colaborative growth seiring dengan tema G20 recover together, recover stronger.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kadin RI Gelar B20 Net Zero Summit di Bali