
Kandungan Lokal Proyek Transportasi Ditarget 50%
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
23 August 2018 12:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus menggenjot penggunaan komponen lokal untuk industri dan proyek di dalam negeri.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di infrastruktur transportasi perlahan bertambah dari semula 30% kini menjadi 40% dan ditargetkan dapat mencapai 50% dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat, kami bersama dengan para BUMN akan tingkatkan itu menjadi 50%. Kalau sudah di atas 50%, itu artinya negara menghemat devisa, artinya banyak tenaga lokal yang bisa ditampung. Banyak sekali yang bisa kita dapat dengan adanya TKDN," ujar Budi kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Adapun, tambahnya, 50% kandungan lokal tersebut salah satunya akan berasal dari proyek kereta api. Proyek berbasis kereta di Jabodetabek ke depannya harus mengandung komponen lokal hingga 50%.
"Kami akan mengintensifkan industri kereta Indonesia supaya lokal konten makin meningkat, tetapi memang ada hal-hal tertentu yang masih sensitif kita impor. Ini wajar, bahkan Jepang pun di beberapa bagian tertentu masih impor dari Jerman," tandas Budi.
(ray/ray) Next Article Gagal Dapat Anggaran Rp 104 T, Ini Kata Menhub
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di infrastruktur transportasi perlahan bertambah dari semula 30% kini menjadi 40% dan ditargetkan dapat mencapai 50% dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat, kami bersama dengan para BUMN akan tingkatkan itu menjadi 50%. Kalau sudah di atas 50%, itu artinya negara menghemat devisa, artinya banyak tenaga lokal yang bisa ditampung. Banyak sekali yang bisa kita dapat dengan adanya TKDN," ujar Budi kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Kamis (23/8/2018).
"Kami akan mengintensifkan industri kereta Indonesia supaya lokal konten makin meningkat, tetapi memang ada hal-hal tertentu yang masih sensitif kita impor. Ini wajar, bahkan Jepang pun di beberapa bagian tertentu masih impor dari Jerman," tandas Budi.
(ray/ray) Next Article Gagal Dapat Anggaran Rp 104 T, Ini Kata Menhub
Most Popular