
RI Bangun Jalan Tol Futuristis di Pantai Semarang-Demak
Exist In Exist, CNBC Indonesia
23 August 2018 11:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan kembali membangun jalan tol baru di Jawa yang menghubungkan Semarang-Demak.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan jalan tol Semarang-Demak itu dibangun terintegrasi dengan tanggul laut untuk mengendalikan banjir di daerah tersebut.
"Pengendalian banjir akibat penurunan muka tanah [land-subsidence] dan kenaikan muka air laut, serta pemecahan masalah kekumuhan kawasan permukiman di Kota Semarang segera diatasi dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut di pantai Semarang-Demak," jelasnya di Kantor LIPI, Kamis (23/08/2018).
"Integrasi berbagai infrastruktur ini akan membentuk sistem polder yang dilengkapi dengan kolam-kolam retensi peredam puncak banjir dan pompa-pompa banjir," lanjutnya.
Basuki mengatakan pihaknya akan melibatkan para perencana kota/kawasan dan arsitek yang kreatif dalam mengerjakan proyek ini.
"Kami meyakini bahwa infrastruktur yang dikembangkan ini akan menghasilkan water front area termasuk water sensitive zone yang sangat menarik," tuturnya.
Proyek ini, jelas Basuki, akan dibangun dengan menerapkan skema pembiayaan KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) dan saat ini telah memasuki tahapan lelang.
"Diharapkan kegiatan fisik dapat mulai dilaksanakan pada akhir 2018," pungkasnya.
(ray) Next Article Aturan Baru, Pengelola Tol Wajib Beri 30% Lapak untuk UMKM
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan jalan tol Semarang-Demak itu dibangun terintegrasi dengan tanggul laut untuk mengendalikan banjir di daerah tersebut.
"Pengendalian banjir akibat penurunan muka tanah [land-subsidence] dan kenaikan muka air laut, serta pemecahan masalah kekumuhan kawasan permukiman di Kota Semarang segera diatasi dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut di pantai Semarang-Demak," jelasnya di Kantor LIPI, Kamis (23/08/2018).
Basuki mengatakan pihaknya akan melibatkan para perencana kota/kawasan dan arsitek yang kreatif dalam mengerjakan proyek ini.
"Kami meyakini bahwa infrastruktur yang dikembangkan ini akan menghasilkan water front area termasuk water sensitive zone yang sangat menarik," tuturnya.
Proyek ini, jelas Basuki, akan dibangun dengan menerapkan skema pembiayaan KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) dan saat ini telah memasuki tahapan lelang.
"Diharapkan kegiatan fisik dapat mulai dilaksanakan pada akhir 2018," pungkasnya.
(ray) Next Article Aturan Baru, Pengelola Tol Wajib Beri 30% Lapak untuk UMKM
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular