
Ketua Apindo & Sri Mulyani Taruhan Angka Pertumbuhan Ekonomi
Exist In Exist, CNBC Indonesia
21 August 2018 16:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengaku bertaruh dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018.
Hariyadi mengatakan dirinya yakin pertumbuhan ekonomi RI tahun ini 5,2%, atau lebih rendah dari proyeksi pemerintah 5,4%.
"Engga kalau 5,4%. Kita [yakin] 5,2% saja udah bagus. Karena saya ada taruhan sama Bu Sri Mulyani, lagi saya tunggu sampai Desember ini," kata dia, Selasa (21/8/2018).
Dia menuturkan ekonomi Indonesia saat ini tengah tertekan faktor eksternal seperti kebijakan The Fed menaikkan suku bunga, yang lalu direspons Bank Indonesia dengan juga menaikkan suku bunga acuan.
"Itu kan kita ga bisa hindari karena kalau tidak lakukan itu rupiah nanti tambah berat. Sekarang kita mengambil posisi yang lebih konservatif, kita pasti akan lakukan efisiensi, penetrasi pasar baru," jelas Hariyadi.
Di samping melakukan efisiensi, lanjut dia, pengusaha juga akan menahan ekspansi.
"Ya ekspansi pasti akan terkendala. Tapi saya positif thinking aja, negara ini kan populasinya banyak banget, ga mungkin masyarakat akan diam saja saat pengambil kebijakannya bertindak ngawur."
Hariyadi memperkirakan seluruh sektor akan terkena dampak dari kenaikan suku bunga BI, di mana yang paling berat adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
(ray/ray) Next Article Ketum Apindo Kembali Ungkit Taruhan dengan Sri Mulyani
Hariyadi mengatakan dirinya yakin pertumbuhan ekonomi RI tahun ini 5,2%, atau lebih rendah dari proyeksi pemerintah 5,4%.
"Engga kalau 5,4%. Kita [yakin] 5,2% saja udah bagus. Karena saya ada taruhan sama Bu Sri Mulyani, lagi saya tunggu sampai Desember ini," kata dia, Selasa (21/8/2018).
![]() |
Dia menuturkan ekonomi Indonesia saat ini tengah tertekan faktor eksternal seperti kebijakan The Fed menaikkan suku bunga, yang lalu direspons Bank Indonesia dengan juga menaikkan suku bunga acuan.
"Itu kan kita ga bisa hindari karena kalau tidak lakukan itu rupiah nanti tambah berat. Sekarang kita mengambil posisi yang lebih konservatif, kita pasti akan lakukan efisiensi, penetrasi pasar baru," jelas Hariyadi.
Di samping melakukan efisiensi, lanjut dia, pengusaha juga akan menahan ekspansi.
"Ya ekspansi pasti akan terkendala. Tapi saya positif thinking aja, negara ini kan populasinya banyak banget, ga mungkin masyarakat akan diam saja saat pengambil kebijakannya bertindak ngawur."
Hariyadi memperkirakan seluruh sektor akan terkena dampak dari kenaikan suku bunga BI, di mana yang paling berat adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
(ray/ray) Next Article Ketum Apindo Kembali Ungkit Taruhan dengan Sri Mulyani
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular