Internasional

China Ingin Hubungan yang Makin Mesra dengan Malaysia

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
20 August 2018 16:14
Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan pemerintahannya bersedia untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerjasama ekonomi dengan Malaysia.
Foto: How Hwee Young/Pool via REUTERS
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan pada hari Senin (20/8/2018) pemerintahannya bersedia untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerjasama ekonomi dengan Malaysia.

Hal itu disampaikan ketika Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengunjungi Beijing untuk membahas berbagai isu perdagangan dan investasi.

Kesepakatan yang dicapai dalam perjalanan Mahathir menunjukkan kedua negara akan terus bersahabat dalam jangka panjang, kata Li dalam konferensi pers bersama di Beijing.

Mahatir ingin menegosiasikan kembali, bahkan mungkin membatalkan berbagai proyek yang disokong pendanaan dari China dengan nilai miliaran dolar yang terjerat dalam penyelidikan korupsi dalam negeri.

Hubungan Malaysia-China mulai makin tegang sejak kemenangan mengejutkan Mahathir yang mengantarkannya kembali menjadi perdana menteri Malaysia pada bulan Mei lalu. Ia kemudian menangguhkan proyek-proyek China yang disahkan oleh mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak.


Berbeda dengan Mahathir, Najib sangat menginginkan investasi China dan sangat mendukung inisiatif Belt and Road di Asia Tenggara yang diusung oleh Presiden Xi Jinping. Namun, Mahathir telah bersumpah untuk membahas kesepakatan yang "tidak adil" itu pada kunjungannya kali ini.

Perdana menteri yang berumur 93 tahun tersebut mengatakan perjalanannya telah membuahkan hasil dan dia percaya China akan bersimpati pada masalah yang harus diselesaikan oleh kedua belah pihak.

Menanggapi Mahathir secara langsung, Li bertanya apakah dia percaya bahwa mereka sepakat untuk mendorong perdagangan bebas.

"Saya setuju dengan Anda bahwa perdagangan bebas harus dijalankan, tetapi perdagangan bebas tentu juga harus perdagangan yang adil," kata Mahathir.

"Kami tidak ingin situasi di mana ada kolonialisme versi baru terjadi karena negara-negara miskin tidak dapat bersaing dengan negara-negara kaya," tambahnya, dilansir dari Reuters.
(prm) Next Article PM Mahathir Setuju Gojek Beroperasi di Malaysia

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular