Internasional

Batalkan Proyek Rp 292 T, Mahathir: China Paham Masalah Kami

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
20 August 2018 13:50
Setelah bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang, Mahathir mengatakan ia menghindari konfrontasi dengan negara manapun.
Foto: Hwee Young/Pool via REUTERS
Beijing, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada hari Senin (20/8/2018) mengatakan ia yakin China akan bersimpati pada masalah fiskal dalam negeri negaranya.

Ia saat ini sedang berada di Beijing, China, untuk berusaha menegosiasikan atau bahkan membatalkan berbagai proyek yang didanai China senilai lebih dari US$20 miliar (Rp 291,7 triliun).

Setelah bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang, Mahathir mengatakan ia menghindari konfrontasi dengan negara manapun dan menekankan keuntungan yang didapat Malaysia dari semakin tingginya eksposur terhadap perdagangan, teknologi, dan kewirausahaan China.

"Kami juga berharap dapat membuat China memahami permasalahan yang sedang dihadapi Malaysia saat ini," kata Mahathir dalam konferensi pers bersama dengan Li hari Senin, Reuters melaporkan.

"Dan saya yakin China akan bersimpati terhadap masalah yang harus kami selesaikan dan mungkin membantu kami menyelesaikan beberapa masalah fiskal dalam negeri kami," ujarnya.


Mahathir tidak menyebutkan proyek-proyek apa saja yang dibahas namun sebelum kepergiannya ke Beijing, ia telah berulang kali berjanji untuk membicarakan kesepakatan infrastruktur dengan China "yang tidak adil" di bawah perdana menteri sebelumnya, Najib Razak.

Najib sebelumnya berusaha menarik investasi China dan ia juga merupakan pendukung Inisiatif Belt and Road Presiden China Xi Jinping di Asia Tenggara. Namun, Mahathir telah mempertanyakan nilai kesepakatan-kesepakatan itu dan risiko yang harus mereka hadapi bila Malaysia berutang pada China.

Sementara itu, dalam konferensi pers tersebut Li mengatakan kesepakatan yang dicapai dalam perundingan itu dan beberapa nota kesepahaman yang diteken selama Mahathir di Beijing mengirimkan pesan bahwa kedua negara akan tetap akrab satu sama lain dalam jangka panjang.

Proyek besar Belt and Road China di sektor infrastruktur Malaysia adalah proyek jalur kereta East Cost Rail Link senilai US$20 miliar yang saat ini ditunda menyusul diskusi mengenai harga.

Mahathir juga telah menunda dua proyek senilai lebih dari US$2,3 miliar yang diberikan pada China Petroleum Pipeline Bureau yang terkait skandal korupsi 1MDB.
(prm) Next Article PM Mahathir Setuju Gojek Beroperasi di Malaysia

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular