
RI Batasi Impor 500 Jenis Barang, Apa Saja?
Arys Aditya, CNBC Indonesia
15 August 2018 09:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akhirnya mengambil langkah drastis berupa pengendalian impor terhadap 500 komoditas untuk memgurangi tekanan terhadap transaksi berjalan.
Sebelumnya, langkah ini diambil setelah defisit transaksi berjalan pada Kuartal II-2018 menyentuh 3%. Dengan didorong juga oleh sentimen krisis mata uang Turki, nilai tukar rupiah tergelepar di hadapan dolar AS pada awal pekan ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan penilaian pemerintah terhadap situasi tersebut. Ia menyebut akan ada 3 jenis barang yang bakal terkena pengendalian impor.
Sri Mulyani mengungkapkan pihaknya bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan akan segera melansir daftar 500 barang impor yang akan dikendalikan.
"Kami akan identifikasi. Presiden memberikan instruksi tegas bahwa kami semua di kabinet melakukan langkah untuk mengamankan current account deficit, maka kalau dilihat dari komponen, ada langkah yang bisa dilakukan," kata Menkeu usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (14/8/2018).
Pertama, dua jenis barang terkena adalah impor bahan baku dan barang modal. Sri Mulyani mengatakan kebutuhan impor proyek infrastruktur Pemerintah serta PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) akan dihentikan.
"Tingkat kandungan dalam negeri akan dioptimalkan. Jadi semua yang request impor disetop selama 6 bulan ke depan, dilihat apakah neraca pembayaran sudah bisa membaik."
Berikutnya, impor barang konsumsi. "Kalau barang ini melonjak tinggi tapi tidak strategis maka akan dikendalikan, ini termasuk belanja onine dari luar, yang mengkontribusikan bahan konsumsi, tegas mengendalikan," kata Menkeu.
(ray/ray) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020
Sebelumnya, langkah ini diambil setelah defisit transaksi berjalan pada Kuartal II-2018 menyentuh 3%. Dengan didorong juga oleh sentimen krisis mata uang Turki, nilai tukar rupiah tergelepar di hadapan dolar AS pada awal pekan ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan penilaian pemerintah terhadap situasi tersebut. Ia menyebut akan ada 3 jenis barang yang bakal terkena pengendalian impor.
"Kami akan identifikasi. Presiden memberikan instruksi tegas bahwa kami semua di kabinet melakukan langkah untuk mengamankan current account deficit, maka kalau dilihat dari komponen, ada langkah yang bisa dilakukan," kata Menkeu usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (14/8/2018).
Pertama, dua jenis barang terkena adalah impor bahan baku dan barang modal. Sri Mulyani mengatakan kebutuhan impor proyek infrastruktur Pemerintah serta PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) akan dihentikan.
"Tingkat kandungan dalam negeri akan dioptimalkan. Jadi semua yang request impor disetop selama 6 bulan ke depan, dilihat apakah neraca pembayaran sudah bisa membaik."
Berikutnya, impor barang konsumsi. "Kalau barang ini melonjak tinggi tapi tidak strategis maka akan dikendalikan, ini termasuk belanja onine dari luar, yang mengkontribusikan bahan konsumsi, tegas mengendalikan," kata Menkeu.
(ray/ray) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020
Most Popular