Setelah Absen, BTN Kembali Salurkan KPR Subsidi Skema FLPP

Exist In Exist, CNBC Indonesia
14 August 2018 13:37
Tahun ini BTN menargetkan KPR FLPP yang disalurkan BTN untuk 9.500 unit rumah (464 unit disalurkan BTN Syariah) pada tahap awal dapat terealisasi 100%.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah absen menyalurkan kredit pemelikan rumah (KPR) subsidi lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahub lalu, Bank Tabungan Negara (BTN) saat ini akhirnya resmi kembali menyalurkan kredit yang ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tersebut.

Hal ini menyusul penandatanganan perjanjian kerjasama operasiobal (PKO) antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan empat bank penyalur termasuk BTN pada hari ini, Selasa (14/8/2018).

"Di awal tahun 2018 telah dilakukan PKO dengan 40 bank yang terdiri dari 8 Bank Umum Nasional dan 32 Bank Pembangunan Daerah. Rencana ke depan akan bertambah menjadi 43 bank, dengan masuknya Bank BTN, Bank BTN Syariah, Bank Hana dan Bank BRI Agroniaga yang pada hari ini akan dilakukan PKO dengan PPDPP, kata Dirjen Pembiayaan Perumahan  Lana Winayanti.

Seperti diketahui, selama ini BTN merupakan bank penyalur kredit utama dalam skema FLPP ini. Masuknya kembali BTN dalam skema ini diharapkan dapat membuat penyaluran KPR FLPP lebih baik lagi. "Kita kan berharap semua bank bisa perform, tapi kenyataannya tiap tahun ada saja kendalanya," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan pihaknya optimistis target KPR FLPP dari pemerintah yang disalurkan BTN untuk 9.500 unit rumah (464 unit disalurkan BTN Syariah) pada tahap awal dapat terealisasi 100%.

"Buat kita masuk di situ selain buat pemerintah besar kemungkinan FLPP nya 100% bisa diserap tahun ini. Buat BTN juga ini kan jadi perimbangan ya, kalau kita masuk di FLPP kita tidak perlu menyiapkan dananya sendiri, sehingga tekanan kita untuk memperoleh dana jadi berkurang," jelasnya.

"Nanti kan trwiulan III mulai dilihat lagi [performa bank penyalur], yang tidak mencapai maksimal kata Bu Dirjen kan akan dialokasikan ke yang bisa menyerap lebih banyak. Jadi kita harapkan di triwulan III nanti kita akan memperoleh sisa-sisa yang terserap. Targetnya sih tahun ini saya kira mungkin lebih dari Rp 1 triliun," tambahnya.

Seperti diketahui, mulai 20 Agustus nanti porsi pembiayaan rumah subsidi antara pemerintah dan perbankan turun dari 90:10 menjadi 75:25. Penurunan porsi pemerintah ini diharapkan dapat membuat target penyaluran KPR FLPP untuk 42 ribu unit rumah dapat bertambah hingga 60 ribu unit rumah.



(roy) Next Article BI dan OJK Beri Relaksasi Aturan, Industri Properti Bangkit?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular