
RI-Jepang Percepat Review Perjanjian Dagang IJEPA
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
13 August 2018 09:58

Tokyo, CNBC Indonesia - Dalam rangka mempercepat penyelesaian General Review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (GR IJEPA), delegasi Indonesia dan Jepang kembali bertemu untuk melanjutkan perundingan GR IJEPA melalui Pertemuan ke-8 Komite Bersama (JCM-8) pada 8-10 Agustus 2018 di Tokyo, Jepang.
Upaya perluasan akses pasar produk potensial merupakan fokus utama Indonesia dalam GR IJEPA, khususnya pada sektor perikanan, industri, pertanian, dan kehutanan.
Selain itu, Indonesia menawarkan proposal kerja sama baru kepada Jepang dalam bidang industri manufaktur dan tekstil, UKM logam dan permesinan, pertanian, serta SDM tenaga kesehatan.
Indonesia juga membahas isu kelapa sawit dan memperjuangkan sertifikasi kelapa sawit Indonesia atau Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dapat diakui oleh Pemerintah Jepang.
Rangkaian pertemuan dilaksanakan secara paralel dalam tujuh pertemuan Sub Komite: perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, ketentuan asal barang (rules of origin/ROO), perpindahan orang perseorangan (movement of natural persons/MNP), kerja sama pengadaan barang/jasa pemerintah, serta pertemuan informal isu perbaikan lingkungan usaha dan peningkatan kepercayaan bisnis.
Dalam Sub Komite Perpindahan Orang Perseorangan, Indonesia turut memperjuangkan pengembangan penempatan tenaga kerja Indonesia di Jepang, khususnya membahas proposal Indonesia untuk memperluas kesempatan/jabatan kerja di pasar Jepang dalam industri pariwisata (hospitality).
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo mengaku optimis peningkatan perdagangan dan investasi dua arah yang optimal dapat tercapai apabila GR IJEPA ini dapat diselesaikan.
Sebagai informasi, IJEPA ditandatangani di Jakarta pada 20 Agustus 2007 dan berlaku efektif pada 1 Juli 2008. Berdasarkan amanat pasal 151 IJEPA, kedua negara dapat melakukan General Review implementasi dan operasionalisasi perjanjian pada tahun ke-5 sejak dimplementasikan.
(dru) Next Article Indonesia-Jepang Teken MoU Kereta Semi-Cepat Jakarta-Surabaya
Upaya perluasan akses pasar produk potensial merupakan fokus utama Indonesia dalam GR IJEPA, khususnya pada sektor perikanan, industri, pertanian, dan kehutanan.
Selain itu, Indonesia menawarkan proposal kerja sama baru kepada Jepang dalam bidang industri manufaktur dan tekstil, UKM logam dan permesinan, pertanian, serta SDM tenaga kesehatan.
Rangkaian pertemuan dilaksanakan secara paralel dalam tujuh pertemuan Sub Komite: perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, ketentuan asal barang (rules of origin/ROO), perpindahan orang perseorangan (movement of natural persons/MNP), kerja sama pengadaan barang/jasa pemerintah, serta pertemuan informal isu perbaikan lingkungan usaha dan peningkatan kepercayaan bisnis.
Dalam Sub Komite Perpindahan Orang Perseorangan, Indonesia turut memperjuangkan pengembangan penempatan tenaga kerja Indonesia di Jepang, khususnya membahas proposal Indonesia untuk memperluas kesempatan/jabatan kerja di pasar Jepang dalam industri pariwisata (hospitality).
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo mengaku optimis peningkatan perdagangan dan investasi dua arah yang optimal dapat tercapai apabila GR IJEPA ini dapat diselesaikan.
Sebagai informasi, IJEPA ditandatangani di Jakarta pada 20 Agustus 2007 dan berlaku efektif pada 1 Juli 2008. Berdasarkan amanat pasal 151 IJEPA, kedua negara dapat melakukan General Review implementasi dan operasionalisasi perjanjian pada tahun ke-5 sejak dimplementasikan.
(dru) Next Article Indonesia-Jepang Teken MoU Kereta Semi-Cepat Jakarta-Surabaya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular