Freeport, Rokan, Mahakam Jadi Bahan Kampanye, Ini Faktanya!
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
10 August 2018 16:00

1. Mahakam
Blok Mahakam resmi berpindah tangan ke Pertamina pada 1 Januari 2018 lalu. Sebelumnya blok dengan produksi gas berlimpah ini dikelola selama 50 tahun oleh kontraktor migas asal Perancis dan Jepang, yakni Total E&P Indonesie dan Inpex. Pertamina diberikan 100% saham blok Mahakam ke Pertamina, tetapi tetap terbuka untuk bermitra dengan kontraktor lainnya agar bisa menggenjot produksi.
Semula, Total dan Inpex dikabarkan masih akan bertahan di blok ini dengan porsi 39%. Namun tarik ulur negosiasi porsi semakin alot dan Total mengatakan tidak jadi bermitra di blok ini.
Pertamina, kini masih mencari mitra untuk menggarap blok gas raksasa ini. Untuk sisi produksi, hingga Mei lalu produksi minyak PT Pertamina Hulu Mahakam hanya mencapai 92,47%, yaitu 44.638 barel per hari dari target 48.271 barel. Sementara untuk produksi gas bumi, capaian hanya 84% yaitu 932.700 MMSCFD dari target 1,2 juta MMSCFD.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher, menyampaikan ada beberapa hal yang menjadi kendala atas belum tercapainya target yang ditetapkan. Salah satunya adalah belum selesainya program pengembangan, yang sebenarnya telah dimulai sejak masa transisi pengelolaan dari Total E&P Indonesia tahun lalu.
"Kendala di blok Mahakam sebenarnya kombinasi, bukan hanya pengembangan belum selesai, namun terkait fasilitas operasi, tiba-tiba ada mesin rusak, pipa yang harus perlu diperbaiki, macam-macam," jelas Wisnu.
(gus/wed)
Blok Mahakam resmi berpindah tangan ke Pertamina pada 1 Januari 2018 lalu. Sebelumnya blok dengan produksi gas berlimpah ini dikelola selama 50 tahun oleh kontraktor migas asal Perancis dan Jepang, yakni Total E&P Indonesie dan Inpex. Pertamina diberikan 100% saham blok Mahakam ke Pertamina, tetapi tetap terbuka untuk bermitra dengan kontraktor lainnya agar bisa menggenjot produksi.
Semula, Total dan Inpex dikabarkan masih akan bertahan di blok ini dengan porsi 39%. Namun tarik ulur negosiasi porsi semakin alot dan Total mengatakan tidak jadi bermitra di blok ini.
Pertamina, kini masih mencari mitra untuk menggarap blok gas raksasa ini. Untuk sisi produksi, hingga Mei lalu produksi minyak PT Pertamina Hulu Mahakam hanya mencapai 92,47%, yaitu 44.638 barel per hari dari target 48.271 barel. Sementara untuk produksi gas bumi, capaian hanya 84% yaitu 932.700 MMSCFD dari target 1,2 juta MMSCFD.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher, menyampaikan ada beberapa hal yang menjadi kendala atas belum tercapainya target yang ditetapkan. Salah satunya adalah belum selesainya program pengembangan, yang sebenarnya telah dimulai sejak masa transisi pengelolaan dari Total E&P Indonesia tahun lalu.
(gus/wed)
Next Page
Akuisisi Freeport
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular