Internasional
Mazda, Suzuki dan Yamaha Palsukan Data Uji Emisi & Efisiensi
09 August 2018 11:18

Tokyo, CNBC Indonesia - Yamaha Motor Co., Mazda Motor Corp., Suzuki Motor Corp., dinyatakan bersalah karena melakukan pemalsuan data uji efisiensi bahan bakar dan uji emisi.
Temuan itu adalah hasil dari penyelidikan internal yang diperintahkan pada pembuat mobil asal Jepang oleh Kementerian Transportasi Jepang, setelah sebelumnya kasus yang sama menimpa Subaru Corp. dan Nissan Motor Co.
Laporan ini adalah tambahan dari banyaknya pemalsuan data di Jepang yang telah mencoreng citra industri manufaktur negara yang dikenal dengan efisiensi dan produksi berkualitas tinggi.
Juru bicara untuk Mazda dan Suzuki telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah melaporkan kepada kementrian mengenai pengujian yang tidak tepat, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut. Yamaha Motor mengakui pengujian yang tidak seperti seharusnya.
"Mengenai inspeksi emisi... itu adalah bukti bahwa ada aksi yang tidak tepat," kata juru bicara Yamaha. "Kami meminta maaf dengan tulus."
Saham Mazda turun sebanyak 1,8%, ini adalah titik terendah dalam 4 minggu, dan saham Suzuki juga turun sebesar 5,2%, titik terburuk sejak November 2016, dibanding kejatuhan 0,5% dari patokan Nikkei. Saham Yamaha turun 4%.
Pada bulan Juli tahun ini, Nissan mengakui adanya ukuran emisi gas buang dan ekonomi bahan bakar yang tidak tepat untuk 19 model kendaraan yang dijual di Jepang.
Kobe Steel, Mitsubishi Materials Corp. dan Toray Industries adalah pemasok suku cadang motor utama ke pabrik global. Mereka mengakui adanya pemalsuan data produk pada tahun lalu.
Industri pembuat mobil sudah terpukul oleh penjualan yang loyo, dan juga telah mendapat tekanan dari bea masuk yang diusulkan Presiden AS Donald Trump atas kendaraan impor.
(ray)
Temuan itu adalah hasil dari penyelidikan internal yang diperintahkan pada pembuat mobil asal Jepang oleh Kementerian Transportasi Jepang, setelah sebelumnya kasus yang sama menimpa Subaru Corp. dan Nissan Motor Co.
Laporan ini adalah tambahan dari banyaknya pemalsuan data di Jepang yang telah mencoreng citra industri manufaktur negara yang dikenal dengan efisiensi dan produksi berkualitas tinggi.
Juru bicara untuk Mazda dan Suzuki telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah melaporkan kepada kementrian mengenai pengujian yang tidak tepat, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut. Yamaha Motor mengakui pengujian yang tidak seperti seharusnya.
"Mengenai inspeksi emisi... itu adalah bukti bahwa ada aksi yang tidak tepat," kata juru bicara Yamaha. "Kami meminta maaf dengan tulus."
Saham Mazda turun sebanyak 1,8%, ini adalah titik terendah dalam 4 minggu, dan saham Suzuki juga turun sebesar 5,2%, titik terburuk sejak November 2016, dibanding kejatuhan 0,5% dari patokan Nikkei. Saham Yamaha turun 4%.
Pada bulan Juli tahun ini, Nissan mengakui adanya ukuran emisi gas buang dan ekonomi bahan bakar yang tidak tepat untuk 19 model kendaraan yang dijual di Jepang.
Kobe Steel, Mitsubishi Materials Corp. dan Toray Industries adalah pemasok suku cadang motor utama ke pabrik global. Mereka mengakui adanya pemalsuan data produk pada tahun lalu.
Industri pembuat mobil sudah terpukul oleh penjualan yang loyo, dan juga telah mendapat tekanan dari bea masuk yang diusulkan Presiden AS Donald Trump atas kendaraan impor.
Artikel Selanjutnya
Melaju Kencang, Honda Tak Terbendung Kuasai Pasar Motor RI
(ray)