Leasing Astra Masih Yakin Penjualan Mobil Capai Target
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
25 July 2018 15:34
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra Sedaya Finance (Astra Credit Companies/ACC) masih meyakini penjualan mobil tahun ini dapat tembus 1,1 juta unit meski cukup banyak tekanan dari faktor eksternal.
Tekanan tersebut antara lain melemahnya rupiah terhadap dolar AS dan potensi adanya kenaikan bunga pembiayaan.
Presiden Direktur ACC, Siswadi, mengatakan permintaan kendaraan murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) akan tetap tinggi.
"Sampai akhir tahun saya masih optimistis. Saya bukan ekonom, tapi yang jelas saya akan merespons market dan kita akan fight untuk survive. Kalau kita bicara LCGC, orang masih tetap jalan lah ya. Agya, Ayla itu kan keinginan mobil kita-kita semua bukan? Rasanya orang baru lulus, punya duit 25 juta pengen beli mobil, bukan begitu? Saya pikir mereka [Gaikindo] tidak akan dengan mudah juga menyerah," jelas Siswadi kepada CNBC Indonesia di Hotel Shangri-La, Selasa (24/7/2018) malam.
Siswadi menargetkan pembiayaan ACC pada tahun ini dapat mencapai Rp 26 triliun dengan 80% dari penjualan mobil baru. Dia juga menekankan bahwa ACC masih akan mempertahankan suku bunga saat ini.
"Sejauh ini kita masih kuat untuk bisa memberikan suku bunga yang relatif sama, kompetitif lah ke market. Ekspektasi target pembiayaan saya Rp 26 triliun di tahun ini, tapi saya tidak akan push di bulan-bulan tertentu. Ini perusahaan pembiayaan, saya tidak boleh berlaku seperti itu kalau tidak ada market-nya," jelasnya.
Dari target pembiayaan tersebut, sepanjang semester I per Juni 2018 ACC telah mencapai Rp 13,5 triliun. Adapun Siswadi mengatakan profit perusahaan naik kurang lebih 18% secara tahunan menjadi sekitar Rp 500 miliar.
"Artinya kita on track kan. Semester II saya optimis kita bisa mencapai target Rp 26 triliun itu. Tidak ada strategi khusus, just normal. Kita punya base customer, kita punya base dealer," pungkasnya.
(ray) Next Article Cetak 51% Market Share, Astra Perkuat Takhta di Pasar Mobil
Tekanan tersebut antara lain melemahnya rupiah terhadap dolar AS dan potensi adanya kenaikan bunga pembiayaan.
Presiden Direktur ACC, Siswadi, mengatakan permintaan kendaraan murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) akan tetap tinggi.
Siswadi menargetkan pembiayaan ACC pada tahun ini dapat mencapai Rp 26 triliun dengan 80% dari penjualan mobil baru. Dia juga menekankan bahwa ACC masih akan mempertahankan suku bunga saat ini.
"Sejauh ini kita masih kuat untuk bisa memberikan suku bunga yang relatif sama, kompetitif lah ke market. Ekspektasi target pembiayaan saya Rp 26 triliun di tahun ini, tapi saya tidak akan push di bulan-bulan tertentu. Ini perusahaan pembiayaan, saya tidak boleh berlaku seperti itu kalau tidak ada market-nya," jelasnya.
Dari target pembiayaan tersebut, sepanjang semester I per Juni 2018 ACC telah mencapai Rp 13,5 triliun. Adapun Siswadi mengatakan profit perusahaan naik kurang lebih 18% secara tahunan menjadi sekitar Rp 500 miliar.
"Artinya kita on track kan. Semester II saya optimis kita bisa mencapai target Rp 26 triliun itu. Tidak ada strategi khusus, just normal. Kita punya base customer, kita punya base dealer," pungkasnya.
(ray) Next Article Cetak 51% Market Share, Astra Perkuat Takhta di Pasar Mobil
Most Popular