
Bermodal Utang Rp 10,37 T, Miliuner AS Kuasai Arsenal
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 August 2018 15:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Stan Kroenke, miliuner asal Amerika Serikat (AS), selangkah lagi sah menjadi pemilk tunggal klub sepakbola Arsenal. Namun langkah Kroenke justru membuat penggemar Meriam London khawatir.
Sebelumnya, Kroenke sudah memiliki 67% saham Arsenal. Sementara 30% lainnya dimiliki miliuner asal Rusia, Alisher Usmanov. Kini, Usmanov dikabarkan sudah bersedia menjual seluruh sahamnya kepada Kroenke.
"Kami menghargai dedikasi Tuan Usmanov kepada Arsenal. Kisah etos kerjanya akan dikenang dalam sejarah klub," sebut Kroenke dalam pernyataan tertulis yang dikutip Reuters.
"Saya sudah memutuskan untuk menjual saham di Arsenal, yang bisa menjadi klub sepakbola terbaik dunia," sebut pernyataan Usmanov.
Dengan menguasai saham Usmanov, kini pekerjaan rumah Kroenke tinggal mengakuisisi saham-saham minoritas sebelum menjadi pemilik tunggal Arsenal. Kroenke dikabarkan berani membayar 29.000 poundsterling (Rp 541,03 juta dengan kurs saat ini) per unit saham.
Demi mewujudkan ambisinya menguasai Arsenal, Kroenke dikabarkan menghabiskan fulus mencapai 602 juta poundsterling (Rp 11,23 triiun). Ini adalah sumber masalahnya, karena hanya 45 juta poundsterling (Rp 839,09 miliar) yang berasal dari uang Kroenke sendiri. Sisanya sebesar 557 juta poundsterling (Rp 10,37 triliun) menggunakan pinjaman dari Deutsche Bank.
Para penggemar Arsenal khawatir klub kesayangan mereka akan tersandera oleh utang Kroenke sehingga tidak bisa leluasa dalam berinvestasi. Setiap ada keuntungan, Kroenke dikhawatirkan lebih memprioritaskan membayar utang dibandingkan belanja pemain untuk memperkuat tim.
Apabila ini sampai terjadi, maka Arsenal bisa semakin tertinggal dalam persaingan di Liga Primer Inggris. Sejauh ini, Arsenal baru membelanjakan 71,1 juta poundsterling (Rp 1,33 triliun) di bursa transfer musim panas. Lumayan jauh dibandingkan klub Inggris paling boros saat ini yaitu Liverpool yang sudah mengeluarkan 163,73 juta pounsterling (Rp 3,07 triliun).
Kekhawatiran lain adalah Arsenal tidak akan lagi transparan soal keuangan bila dikuasai oleh Kroenke seorang. "Arsenal terlalu besar untuk dikuasai oleh satu orang. Memprihatinkan kala kita akan kehilangan transparansi pengelolaan klub," tegas David Kershaw, salah seorang pemilik saham independen, dikutip dari Reuters.
Arsenal sejatinya adalah sebuah perusahaan terbuka. Namun sahamnya tidur karena harganya sangat mahal. Sama sekali tidak likuid.
Data Reuters mencatat, saham Arsenal berada di 2,97 juta poundsterling (Rp 55,44 juta) pada penutupan perdagangan kemarin. Terjun 15,95% dibandingkan posisi hari sebelumnya yaitu 3,45 juta poundsterling (Rp 64,28 juta).
Saat Kroenke menjadi penguasa tunggal, maka Arsenal bisa jadi akan keluar dari bursa saham London. Dengan begitu, pengelolaan keuangan Arsenal dikhawatirkan menjadi tidak transparan karena minim pengawasan dari pemangku kepentingan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Miliuner AS Ini Incar 100% Saham Arsenal Rp 33 Triliun
Sebelumnya, Kroenke sudah memiliki 67% saham Arsenal. Sementara 30% lainnya dimiliki miliuner asal Rusia, Alisher Usmanov. Kini, Usmanov dikabarkan sudah bersedia menjual seluruh sahamnya kepada Kroenke.
"Kami menghargai dedikasi Tuan Usmanov kepada Arsenal. Kisah etos kerjanya akan dikenang dalam sejarah klub," sebut Kroenke dalam pernyataan tertulis yang dikutip Reuters.
Dengan menguasai saham Usmanov, kini pekerjaan rumah Kroenke tinggal mengakuisisi saham-saham minoritas sebelum menjadi pemilik tunggal Arsenal. Kroenke dikabarkan berani membayar 29.000 poundsterling (Rp 541,03 juta dengan kurs saat ini) per unit saham.
Demi mewujudkan ambisinya menguasai Arsenal, Kroenke dikabarkan menghabiskan fulus mencapai 602 juta poundsterling (Rp 11,23 triiun). Ini adalah sumber masalahnya, karena hanya 45 juta poundsterling (Rp 839,09 miliar) yang berasal dari uang Kroenke sendiri. Sisanya sebesar 557 juta poundsterling (Rp 10,37 triliun) menggunakan pinjaman dari Deutsche Bank.
Para penggemar Arsenal khawatir klub kesayangan mereka akan tersandera oleh utang Kroenke sehingga tidak bisa leluasa dalam berinvestasi. Setiap ada keuntungan, Kroenke dikhawatirkan lebih memprioritaskan membayar utang dibandingkan belanja pemain untuk memperkuat tim.
Apabila ini sampai terjadi, maka Arsenal bisa semakin tertinggal dalam persaingan di Liga Primer Inggris. Sejauh ini, Arsenal baru membelanjakan 71,1 juta poundsterling (Rp 1,33 triliun) di bursa transfer musim panas. Lumayan jauh dibandingkan klub Inggris paling boros saat ini yaitu Liverpool yang sudah mengeluarkan 163,73 juta pounsterling (Rp 3,07 triliun).
Kekhawatiran lain adalah Arsenal tidak akan lagi transparan soal keuangan bila dikuasai oleh Kroenke seorang. "Arsenal terlalu besar untuk dikuasai oleh satu orang. Memprihatinkan kala kita akan kehilangan transparansi pengelolaan klub," tegas David Kershaw, salah seorang pemilik saham independen, dikutip dari Reuters.
Arsenal sejatinya adalah sebuah perusahaan terbuka. Namun sahamnya tidur karena harganya sangat mahal. Sama sekali tidak likuid.
Data Reuters mencatat, saham Arsenal berada di 2,97 juta poundsterling (Rp 55,44 juta) pada penutupan perdagangan kemarin. Terjun 15,95% dibandingkan posisi hari sebelumnya yaitu 3,45 juta poundsterling (Rp 64,28 juta).
Saat Kroenke menjadi penguasa tunggal, maka Arsenal bisa jadi akan keluar dari bursa saham London. Dengan begitu, pengelolaan keuangan Arsenal dikhawatirkan menjadi tidak transparan karena minim pengawasan dari pemangku kepentingan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Miliuner AS Ini Incar 100% Saham Arsenal Rp 33 Triliun
Most Popular