
Najib Razak Dituntut Kasus Pencucian Uang 1MDB oleh Malaysia
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
07 August 2018 19:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Perdana Menteri Najib Razak (56 tahun) dituntut kasus pencucian uang oleh Pemerintah Malaysia.
Tuntutan itu sehubungan dengan skandal multi-miliardolar AS di dana negara 1Malaysia Development (1MDB).
Najib dan keluarganya menghadapi pengawasan yang sangat ketat sejak bulan Mei, ketika hasil mengejutkan pemilihan Malaysia.
Pemilihan tersebut menjadi sangat menarik karena mantan gurunya, Mahathir Mohamad (93 tahun), berubah menjadi musuh dan menang menjadi Perdana Menteri Malaysia yang baru.
Kemudian, Mahathir dengan cepat membuka kembali investigasi 1MDB dan melarang Najib serta istrinya, Rosmah Mansor, untuk meninggalkan negara.
Pada hari Selasa, Najib dipanggil oleh kantor komisi anti korupsi Malaysia (MACC), satu hari sebelum sidang pra-persidangan di pengadilan.
Pemanggilan tersebut berlangsung selama 45 menit. Dalam pernyataan setelah Najib keluar dari kantor, agensi anti korupsi mengatakan Najib akan dituntut atas tindakan anti pencucian uang.
"Tuntutannya berkaitan dengan kasus internasional SRC." kata agensi anti korupsi.
Sementara juru bicara Najib menolak untuk memberikan komentar apapun.
Najib bulan lalu juga diituntut atas penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran kriminal terkait dengan dugaan transfer US$ 10.31 juta (Rp 148 miliar) ke dalam rekening bank pribadinya dari SRC International, mantan anggota 1MDB.
Namun dia mengklaim tidak bersalah dan dibebaskan setelah membayar uang jaminan.
Saat ini 1MDB sedang diselidiki oleh setidaknya enam negara termasuk Singapura, Swiss, dan Amerika Serikat (AS), atas dugaan pencucian uang dan korupsi.
Sekitar US$ 4.5 miliar disalahgunakan dari 1MDB oleh pejabat dana tingkat tinggi dan rekan-rekannya, kata Departemen keadilan AS.
(ray) Next Article Pajak Barang & Jasa Dihapus, Defisit Malaysia Naik Rp 70 T
Tuntutan itu sehubungan dengan skandal multi-miliardolar AS di dana negara 1Malaysia Development (1MDB).
Najib dan keluarganya menghadapi pengawasan yang sangat ketat sejak bulan Mei, ketika hasil mengejutkan pemilihan Malaysia.
Kemudian, Mahathir dengan cepat membuka kembali investigasi 1MDB dan melarang Najib serta istrinya, Rosmah Mansor, untuk meninggalkan negara.
Pada hari Selasa, Najib dipanggil oleh kantor komisi anti korupsi Malaysia (MACC), satu hari sebelum sidang pra-persidangan di pengadilan.
Pemanggilan tersebut berlangsung selama 45 menit. Dalam pernyataan setelah Najib keluar dari kantor, agensi anti korupsi mengatakan Najib akan dituntut atas tindakan anti pencucian uang.
"Tuntutannya berkaitan dengan kasus internasional SRC." kata agensi anti korupsi.
Sementara juru bicara Najib menolak untuk memberikan komentar apapun.
Najib bulan lalu juga diituntut atas penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran kriminal terkait dengan dugaan transfer US$ 10.31 juta (Rp 148 miliar) ke dalam rekening bank pribadinya dari SRC International, mantan anggota 1MDB.
Namun dia mengklaim tidak bersalah dan dibebaskan setelah membayar uang jaminan.
Saat ini 1MDB sedang diselidiki oleh setidaknya enam negara termasuk Singapura, Swiss, dan Amerika Serikat (AS), atas dugaan pencucian uang dan korupsi.
Sekitar US$ 4.5 miliar disalahgunakan dari 1MDB oleh pejabat dana tingkat tinggi dan rekan-rekannya, kata Departemen keadilan AS.
(ray) Next Article Pajak Barang & Jasa Dihapus, Defisit Malaysia Naik Rp 70 T
Most Popular