
Nooyi Wanita Tangguh dari India yang Mundur sebagai CEO Pepsi
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
06 August 2018 19:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Indra Nooyi mengundurkan diri dari porsisinya sebagai Chief Executive Officer (CEO) di raksasa perusahaan makan dan minuman PepsiCo. Langkah ini dilakukan setelah berbagai upaya untuk beradaptasi dengan perubahan selera konsumen dan upaya menepis tekanan dari para aktivis.
Presiden PepsiCo Ramon Laguarta, 54 tahun, akan menggantikan Nooyi yang akan efektif pergi dari perusahaan ini pada 3 Oktoner. Ramon akan menjadi CEO PepsiCo yang keenam dan masih akan menjalankan peran sebagai Chairman hingga awal 2019.
"Tumbuh di India, saya tidak pernah membayangkan saya akan memiliki kesempatan untuk memimpin perusahaan yang luar biasa seperti itu," kata Nooyi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNBC International.
"PepsiCo hari ini berada dalam posisi yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dengan hari-hari paling cerah masih di masa depan."
Nooyi menambahkan, dalam 11 tahun tahun terakhir, perusahaan sudah memberikan keuntungan kepada pemegang saham hingga 162%. Pendapatan bersih perseroan tercatat sebesar US$ 35 miliar pada 2006, dan hingga akhir 2017 mencapai US$ 63,5 miliar.
Pepsi berhasil menghadapi tantangan dari merek-merek baru yang terus mengancam pangsa pasarnya, termasuk minuman yang sebelumnya dominan seperti Gatorade. Pepsi mampu bertahan di tengah kompetisi yang kuat kuat.
Salah seorang investor PepsiCo yang kritis, Nelson Peltz, mendorong perusahaan untuk memisahkan dua bisnis sebelum akhirnya mundur dan keluar dari perusahaan tersebut pada 2016.
Nooyi adalah CEO wanita kedua dari perusahaan makanan dan minuman yang meninggalkan posisisi jajaran eksekitif di Pepsi sejak Mei 2018.
Laguarta, CEO baru, sudah berkiprah 22 tahun di perusahaan ini. Dia juga telah menjadi Presiden sejak September 2017, mengawasi operasi global, strategi perusahaan, kebijakan publik dan urusan pemerintahan.
Sebelumnya, Laguarta menjabat dalam posisi kepemimpinan di divisi Eropa dan sub-Sahara Afrika. Dengan kepergian Nooyi, sisa tim kepemimpinan senior PepsiCo tetap tidak berubah.
(hps/wed) Next Article Pepsi Hengkang dari RI, Coca Cola Justru Ekspansi Pabrik
Presiden PepsiCo Ramon Laguarta, 54 tahun, akan menggantikan Nooyi yang akan efektif pergi dari perusahaan ini pada 3 Oktoner. Ramon akan menjadi CEO PepsiCo yang keenam dan masih akan menjalankan peran sebagai Chairman hingga awal 2019.
"Tumbuh di India, saya tidak pernah membayangkan saya akan memiliki kesempatan untuk memimpin perusahaan yang luar biasa seperti itu," kata Nooyi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNBC International.
Nooyi menambahkan, dalam 11 tahun tahun terakhir, perusahaan sudah memberikan keuntungan kepada pemegang saham hingga 162%. Pendapatan bersih perseroan tercatat sebesar US$ 35 miliar pada 2006, dan hingga akhir 2017 mencapai US$ 63,5 miliar.
Pepsi berhasil menghadapi tantangan dari merek-merek baru yang terus mengancam pangsa pasarnya, termasuk minuman yang sebelumnya dominan seperti Gatorade. Pepsi mampu bertahan di tengah kompetisi yang kuat kuat.
Salah seorang investor PepsiCo yang kritis, Nelson Peltz, mendorong perusahaan untuk memisahkan dua bisnis sebelum akhirnya mundur dan keluar dari perusahaan tersebut pada 2016.
Nooyi adalah CEO wanita kedua dari perusahaan makanan dan minuman yang meninggalkan posisisi jajaran eksekitif di Pepsi sejak Mei 2018.
Nooyi masih masu dalam daftar para eksekutif wanita yang memegang komando di industri makanan dan minuman. Apalagi dia menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam memperbaharui perusahaan yang sudah berusia puluhan tahun di bawah sorotan mata publik.
Laguarta, CEO baru, sudah berkiprah 22 tahun di perusahaan ini. Dia juga telah menjadi Presiden sejak September 2017, mengawasi operasi global, strategi perusahaan, kebijakan publik dan urusan pemerintahan.
Sebelumnya, Laguarta menjabat dalam posisi kepemimpinan di divisi Eropa dan sub-Sahara Afrika. Dengan kepergian Nooyi, sisa tim kepemimpinan senior PepsiCo tetap tidak berubah.
(hps/wed) Next Article Pepsi Hengkang dari RI, Coca Cola Justru Ekspansi Pabrik
Most Popular