Kadin: Daya Beli Naik Karena THR, Pertumbuhan Ekonomi Melesat
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
06 August 2018 15:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) pagi tadi merilis data pertumbuhan ekonomi RI pada Kuartal II-2018 mencapai 5,27%.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Kamdani mengakui konsumsi masyarakat memang tumbuh positif yang dikarenakan adanya tunjangan hari raya (THR) kepada PNS pada Juni.
"Untuk konsumsi, memang lebaran tahun ini faktor peningkatnya cukup besar yaitu pemberian THR PNS mencapai Rp 36 triliun, belum lagi dana sosial yang disebar oleh pemerintah pada bulan April lalu. Hal ini ditambah dengan kondisi manufaktur yang mulai membaik sehingga menyediakan pekerjaan dan penghasilan. Hal-hal inilah yang mendorong PDB kita naik," jelas Shinta kepada CNBC Indonesia, Senin (6/8/2018).
Kendati demikian, Shinta memberikan catatan tersendiri pada ekspor RI yang mengalami penurunan meskipun neraca perdagangan bulan Juni sudah surplus.
Selain itu, walaupun tren investasi sampai Kuartal I-2018 cukup baik, tetapi kita belum melihat dampak kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) secara signifikan di Kuartal II-2018 terhadap investasi.
Shinta optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini berpotensi sesuai dengan target yang dipatok pemerintah karena dibantu oleh penyelenggaraan beberapa event internasional besar seperti Asian Games di pertengahan Agustus ini dan IMF-WB Meeting di Oktober nanti.
"Tetapi ini kan dampaknya hanya lokal saja di beberapa daerah, sehingga sulit untuk melihat seberapa besar pengaruhnya secara nasional," katanya.
(ray/ray) Next Article 2 Kunci RI Selamat dari Jurang Resesi, Simak!
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Kamdani mengakui konsumsi masyarakat memang tumbuh positif yang dikarenakan adanya tunjangan hari raya (THR) kepada PNS pada Juni.
"Untuk konsumsi, memang lebaran tahun ini faktor peningkatnya cukup besar yaitu pemberian THR PNS mencapai Rp 36 triliun, belum lagi dana sosial yang disebar oleh pemerintah pada bulan April lalu. Hal ini ditambah dengan kondisi manufaktur yang mulai membaik sehingga menyediakan pekerjaan dan penghasilan. Hal-hal inilah yang mendorong PDB kita naik," jelas Shinta kepada CNBC Indonesia, Senin (6/8/2018).
Kendati demikian, Shinta memberikan catatan tersendiri pada ekspor RI yang mengalami penurunan meskipun neraca perdagangan bulan Juni sudah surplus.
Selain itu, walaupun tren investasi sampai Kuartal I-2018 cukup baik, tetapi kita belum melihat dampak kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) secara signifikan di Kuartal II-2018 terhadap investasi.
Shinta optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini berpotensi sesuai dengan target yang dipatok pemerintah karena dibantu oleh penyelenggaraan beberapa event internasional besar seperti Asian Games di pertengahan Agustus ini dan IMF-WB Meeting di Oktober nanti.
"Tetapi ini kan dampaknya hanya lokal saja di beberapa daerah, sehingga sulit untuk melihat seberapa besar pengaruhnya secara nasional," katanya.
(ray/ray) Next Article 2 Kunci RI Selamat dari Jurang Resesi, Simak!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular