
Penerbangan RI Kembali Tercoreng Pilot Sabu
Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 August 2018 19:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menilai tertangkapnya dua orang pilot karena sabu-sabu merupakan kejadian yang mencoreng dunia penerbangan dalam negeri.
Sekretaris Jenderal INACA Tengku Burhanuddin mengatakan perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin untuk menghindari terus terjadinya penggunaan narkotika di kalangan kru maskapai penerbangan.
"Kejadian yang kurang bagus untuk dunia penerbangan RI, harus ditindak tegas dan monitor [check] terus harus dilakukan kepada semua pilot. Perlu sidak dilakukan terus," kata Tengku kepada CNBC Indonesia, Minggu (5/8).
Menurut dia, setelah penangkapan pilot yang menggunakan narkotika perlu diwaspadai terjadinya penurunan tingkat kepercayaan terhadap industri penerbangan, khususnya penerbangan dalam negeri.
"Moga-moga tidak, namun perlu tetap diwaspadai," imbuh dia.
Dia menjelaskan saat ini dua tersangka yang tertangkap menggunakan sabu-sabu masih diperiksa oleh kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN). Kasus ini juga tengah diperdalam oleh polisi.
"Perlu di masing-masing maskapai ditunjuk yang bertanggung jawab terhadap pilot dan crew lainnya masing-masing terhadap penggunaan narkoba. Bukan hanya pilot juga kru pesawat nya harus di monitor dan ditindak tegas kalau pemakai," kata Tengku kepada CNBC Indonesia, Minggu (5/8).
Hari ini dua pilot ditangkap oleh pihak kepolisian terkait dengan sabu-sabu. Penangkapan dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma pada Sabtu (4/8/2018).
Satu pilot berinisial BC ditengarai bekerja sebagai penerbang di Batik Air yang merupakan salah satu maskapai di bawah bendera Lion Air Group. BC juga disebut sebagai PNS Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
BC dinyatakan juga sebagai penguji simulator penerbangan bagi pilot yang ingin memperpanjang lisensi penerbangan berinisial GS. GS memberi sabu ke BC demi lulus ujian sehingga mendapat lisensi penerbangan.
(ray) Next Article Pilot Ryanair Ancam Mogok Dipicu Isu Transparansi Promosi
Sekretaris Jenderal INACA Tengku Burhanuddin mengatakan perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin untuk menghindari terus terjadinya penggunaan narkotika di kalangan kru maskapai penerbangan.
"Kejadian yang kurang bagus untuk dunia penerbangan RI, harus ditindak tegas dan monitor [check] terus harus dilakukan kepada semua pilot. Perlu sidak dilakukan terus," kata Tengku kepada CNBC Indonesia, Minggu (5/8).
"Moga-moga tidak, namun perlu tetap diwaspadai," imbuh dia.
Dia menjelaskan saat ini dua tersangka yang tertangkap menggunakan sabu-sabu masih diperiksa oleh kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN). Kasus ini juga tengah diperdalam oleh polisi.
"Perlu di masing-masing maskapai ditunjuk yang bertanggung jawab terhadap pilot dan crew lainnya masing-masing terhadap penggunaan narkoba. Bukan hanya pilot juga kru pesawat nya harus di monitor dan ditindak tegas kalau pemakai," kata Tengku kepada CNBC Indonesia, Minggu (5/8).
Hari ini dua pilot ditangkap oleh pihak kepolisian terkait dengan sabu-sabu. Penangkapan dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma pada Sabtu (4/8/2018).
Satu pilot berinisial BC ditengarai bekerja sebagai penerbang di Batik Air yang merupakan salah satu maskapai di bawah bendera Lion Air Group. BC juga disebut sebagai PNS Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
BC dinyatakan juga sebagai penguji simulator penerbangan bagi pilot yang ingin memperpanjang lisensi penerbangan berinisial GS. GS memberi sabu ke BC demi lulus ujian sehingga mendapat lisensi penerbangan.
(ray) Next Article Pilot Ryanair Ancam Mogok Dipicu Isu Transparansi Promosi
Most Popular