
Updated
Bos Lion Air Sebut Pilot Tertangkap Sabu Adalah PNS Kemenhub
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
05 August 2018 17:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua pilot ditangkap oleh pihak kepolisian terkait dengan sabu-sabu. Penangkapan dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma pada Sabtu (4/8/2018).
Satu pilot berinisial BC ditengarai bekerja sebagai penerbang di Batik Air yang merupakan salah satu maskapai di bawah bendera Lion Air Group. BC juga disebut sebagai PNS Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
BC dinyatakan juga sebagai penguji simulator penerbangan bagi pilot yang ingin memperpanjang lisensi penerbangan.
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari Kementerian Perhubungan perihal penangkapan ini.
Sementara itu, Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait hanya mengatakan bahwa BC adalah seorang PNS di Kementerian Perhubungan.
"Iya, beliau PNS Kemenhub," katanya singkat kepada CNBC Indonesia, Minggu (5/8/2018).
Edward menuturkan BC terbang secara paruh waktu atau part time di Batik Air.
Seperti diketahui, satu pilot lagi berinisial GS yang bekerja untuk sebuah maskapai Bangladesh.
Kasubdit I Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Calvin Simanjutak menerangkan bahwa GS memberi sabu ke BC demi lulus ujian sehingga mendapat lisensi penerbangan.
"Jadi kesempatan tes simulasi ini untuk menyerahkan ke pengujinya yaitu BC. Jadi kesempatan itu di manfaatkan memberikan sabu. Dan memang yang bersangkutan bisa menentukan kelulusan GS," kata AKBP Calvijn, dikutip dari Detikcom.
(Sebelumnya dinyatakan bahwa Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait tidak menjelaskan bertugas sebagai apa BC di Batik Air).
(ray/ray) Next Article Pilot Ryanair Ancam Mogok Dipicu Isu Transparansi Promosi
Satu pilot berinisial BC ditengarai bekerja sebagai penerbang di Batik Air yang merupakan salah satu maskapai di bawah bendera Lion Air Group. BC juga disebut sebagai PNS Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
BC dinyatakan juga sebagai penguji simulator penerbangan bagi pilot yang ingin memperpanjang lisensi penerbangan.
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari Kementerian Perhubungan perihal penangkapan ini.
Sementara itu, Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait hanya mengatakan bahwa BC adalah seorang PNS di Kementerian Perhubungan.
"Iya, beliau PNS Kemenhub," katanya singkat kepada CNBC Indonesia, Minggu (5/8/2018).
Edward menuturkan BC terbang secara paruh waktu atau part time di Batik Air.
Seperti diketahui, satu pilot lagi berinisial GS yang bekerja untuk sebuah maskapai Bangladesh.
Kasubdit I Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Calvin Simanjutak menerangkan bahwa GS memberi sabu ke BC demi lulus ujian sehingga mendapat lisensi penerbangan.
"Jadi kesempatan tes simulasi ini untuk menyerahkan ke pengujinya yaitu BC. Jadi kesempatan itu di manfaatkan memberikan sabu. Dan memang yang bersangkutan bisa menentukan kelulusan GS," kata AKBP Calvijn, dikutip dari Detikcom.
(Sebelumnya dinyatakan bahwa Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait tidak menjelaskan bertugas sebagai apa BC di Batik Air).
(ray/ray) Next Article Pilot Ryanair Ancam Mogok Dipicu Isu Transparansi Promosi
Most Popular