PLN: Butuh Tambahan Subsidi untuk Pasang Listrik Gratis

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
03 August 2018 16:46
PLN memerlukan tambahan subsidi untuk dukung rencana pasang listrik gratis
Foto: CNBC Indonesia/Tito Bosnia
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengusulkan ada pemasangan listrik gratis untuk golongan tertentu. PT PLN (Persero) mengatakan butuh tambahan subsidi untuk eksekusi rencana tersebut.

"Kami tunggu instruksi selanjutnya dari Pak Jonan (Menteri ESDM) soal subsidi untuk pemasangan listrik gratis itu ya," tutur Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman, Jumat (3/8/2018).



Syofvi melanjutkan apabila tidak ada subsidi akan menguras keuangan PLN. Ia menuturkan, dulu untuk pemasangan listrik sebenarnya ada anggaran dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

"Dulu ada anggaran listrik desa dari Ditjen Ketenagalistrikan lewat APBN, ada anggaran listrik desa, bangun transmisi, tapi sudah tiga tahun ini anggaran itu tidak ada. Jadi, kami yang membangun infrastruktur memang butuh bantuan untuk itu," terang Syofvi.

Ia pun mengungkapkan, saat ini wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua masih menjadi wilayah yang rasio elektrifikasinya masih kecil. Selain itu juga ada beberapa wilayah di Pulau Jawa yang juga masih belum terjangkau listrik.

Menteri Jonan mengusulkan untuk memberikan subsidi biaya sambung listrik untuk golongan rumah tangga tidak mampu. "Saya sudah mengusulkan apa subsidinya mau ditambah untuk biaya sambungan listrik golongan rumah tangga R1 450va dan R1 900va non-rumah tangga Mampu (RTM)," ujarnya seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin (23/7/2018).

Lebih lanjut, Jonan menjelaskan, usulannya itu didasarkan pada temuannya terhadap sekitar 265.000 rumah tangga di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tidak bisa menyambung listrik walaupun di wilayah tersebut ada kabel dan tiang listrik. Informasi ini ia peroleh dari Direktur PT PLN (Persero) yang membawahi provinsi DIY.

Jonan memperkirakan, jika semua rumah tangga itu diberikan subsidi akan memakan biaya Rp 265 miliar.

"Kalau Gunung Kidul (biaya sambung listrik) satu juta rupiah, jika dikali 265.000 rumah itu cuma Rp 265 miliar. ini kecil, wong subsidinya Rp 50-60 triliun," tambah Jonan.

Jonan menjelaskan, golongan rumah tangga tidak mampu yang akan disubsidi biaya sambung listriknya tidak akan mencapai dua juta rumah tangga. Dengan asumsi maksimal dua juta rumah tangga, dan jika subsidi biaya sambung diputuskan sebesar satu juta rupiah, maka total subsidi yang akan dikeluarkan oleh negara sebesar Rp 2 triliun.

"Taruhlah 1 juta atau 2 juta rumah tangga, total Rp 2 triliun. Sedangkan subsidinya hampir Rp 60 triliun. Ini sekali diputuskan setahun selesai. Mohon dimasukkan di APBN 2019," pungkas Jonan.
(gus) Next Article Pemerintah Kucurkan Rp 3 T Untuk Insentif Biaya Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular