Kementan Bantah Darmin Soal Penyebab Harga Ayam Mahal

Exist In Exist, CNBC Indonesia
03 August 2018 14:55
Harga ayam mahal tinggi karena panjangnya
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian membantah pendapat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution terkait penyebab tingginya harga ayam belakangan ini.

Seperti diketahui, Darmin menyebutkan salah satu penyebab utama kenaikan harga ayam ini adalah perencanaan produksi ayam umur sehari atau day old chicken (DOC) yang kurang tepat.

"Tidak [benar], saya jamin. Jadi begini, perencanaan DOC kita sesungguhnya sudah sesuai produksi dan itu sudah diaudit tim dari UGM dan IPB. Artinya kalau saya titip masukan ayam 100, dan ada 100 setelah saya cek berarti kan tidak jadi masalah di produksi," jelas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita, Jumat (3/8/2018).

Darmin juga menyinggung soal larangan antibiotik bagi ayam sehingga mengganggu para peternak.


Ketut mengatakan, pelarangan antibiotik itu tak ada hubungannya dengan kenaikan harga ayam.

"AGP [Antibiotic Growth Promoter] itu sebenarnya antibiotik yang membantu growth. Tidak [berkaitan dengan harga ayam] lah. Itu alasan saja. AGP itu setelah saya cek paling pengaruhnya 1-3% terhadap produksi," tuturnya.

Menurutnya, kenaikan harga ayam saat ini lebih disebabkan oleh rantai distribusi yang terlalu panjang dari peternak sampai ke konsumen. Sebenarnya, jelas Ketut, harga ayam di tingkat peternak sudah sedikit menurun yaitu sekitar Rp 17.500 - Rp 18.000/Kg.

"Ini kenapa ada disparitas? Skarang permasalahannya saat membawa dari Blitar ke konsumen ini kan berbagai tangan, ini yg menyebabkan harga naik," paparnya.

Oleh karena itu, saat ini pihaknya tengah melakukan operasi pasar untuk kembali menstabilkan harga ayam sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No 58/2018 yaitu Rp 32.000/Kg.
(ray/ray) Next Article Saat Ini, Ayam Jadi Barang Langka di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular