
Singapura 'Kiamat' Ayam, RI Mampu Nggak Kirim?

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura tengah kesulitan dalam mendapatkan stok daging ayam setelah Malaysia menghentikan ekspor. Indonesia memiliki peluang untuk masuk ke dalam pasar tersebut, Kementerian Pertanian pun menyambut baik dan siap mencoba untuk masuk ke dalamnya.
"Ini tentunya peluang yang harus kita ambil untuk bisa mengekspor produk-produk ayam ras itu ke negara tersebut," kata Kepala Seksi Ternak Unggas Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan Iqbal Alim dalam diskusi virtual Kadin, Rabu (8/6/22).
Demi memenuhi permintaan ekspor, tentu pemerintah perlu memastikan agar stok daging ayam di dalam negeri sudah lebih tersedia. Salah satu upayanya dengan mendorong setiap pembibit ayam ras dapat mengatur dan menyesuaikan produksi Day old chicken Final Stock (DOC FS), yakni berdasarkan permintaan yang mengacu kepada mekanisme pasar.
"Berdasarkan data potensi supply dan demand ayam ras 2022, secara agregat dalam setahun terdapat potensi surplus sebesar 21,57 persen, telur konsumsi sebesar 11,5 persen. Kedua surplus ini dapat dialokasikan sebagai cadangan (buffer stock) sampai dengan akhir tahun," ujar Iqbal.
Dengan ekspor, maka peternak memiliki peluang lain mendapatkan pasar selain dari dalam negeri. Peternak bisa mendapatkan dana tambahan dari penjualan tersebut, apalagi saat ini harga ayam hidup (live bird) dan ayam ras berada di bawah harga pokok penjualan (HPP). Penyebabnya karena mahalnya harga pakan.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura 'Kiamat' Ayam, Apa yang terjadi?