Terungkap! Alasan Hyundai Babak Belur di Pasar Indonesia

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
03 August 2018 10:07
Sepanjang Januari - Juni 2018, Hyundai hanya menjual 617 unit mobil di Indonesia.
Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil Hyundai di pasar Indonesia pada Semester I-2018 terbilang sangat kecil.

Sepanjang Januari - Juni 2018, penjualan tercatat hanya 617 unit. Jika dibagi rata, Hyundai hanya menjual sekitar 100 unit mobil setiap bulan. Angka ini jauh di bawah merek Jepang, bahkan juga merek asal China.

Wakil Presiden Komisaris PT Hyundai Motor Indonesia (HMI) Jongkie Sugiarto angkat bicara terkait penjualan Hyundai yang terbilang lesu ini.

Menurut Jongkie, kondisi ini disebabkan harga produk Hyundai yang tidak mampu bersaing dengan produk pabrikan otomotif lainnya asal Jepang karena mayoritas mobil Hyundai yang dijual di Indonesia masih diimpor secara utuh (completely built-up/CBU) dari Korea, seperti Santa Fe.

"Baru Hyundai H1 yang sudah dari awal dirakit di Indonesia, saya lupa tahunnya.

Kita juga sudah ekspor ke Thailand, rata-rata 300 unit per bulan," ujar Jongkie kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/8/2018).


Jongkie mengungkapkan, dirinya sejak lama sudah meminta prinsipal Hyundai di Korea agar berinvestasi membangun pabrik perakitan kendaraan di Indonesia supaya bisa memilih produk-produk yang tepat untuk dipasarkan di sini maupun untuk ekspor.

Dengan demikian, biaya produksinya pasti lebih efisien, harga mampu bersaing dan produknya sesuai dengan selera pasar di tanah air.

"Untuk sukses menjual barang apapun, kita perlu perhatikan 3 hal: produk yang tepat, harga yang tepat, dan timing yang tepat," kata Jongkie usai konferensi pers Hyundai dalam gelaran GIIAS 2018 di ICE BSD, Kamis (2/8/2018).

Jongkie mencatat, sekitar 50% penjualan di pasar Indonesia didominasi mobil penumpang 4x2 dengan tipe MPV maupun SUV yang makin berkembang.

"Nah sekarang, MPV kita adanya yang gede. Yang kecilan ada nggak? Nggak ada. LCGC juga kita belum punya. Jadi ya kita terbentur sama itu, masalah produk," keluhnya.

Jongkie menegaskan bahwa dirinya telah menginformasikan prinsipal Hyundai hampir 7 tahun lamanya terkait pentingnya investasi di Indonesia.

Pihak Hyundai Indonesia, kata dia, juga telah memberikan data terkait pabrikan-pabrikan kompetitor asal Jepang yang menguasai pasar Indonesia. Namun, prinsipal di Korea Selatan menuturkan mereka masih melakukan studi dan melihat dari berbagai aspek.

(ray) Next Article Pabrik Mobil Hyundai Rp 21 T Mulai Dibangun di RI Bulan Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular