
Tiket LRT Palembang Rp 5.000 dan Rp 10.000, Disubsidi 3 Tahun
Exist In Exist, CNBC Indonesia
02 August 2018 09:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan akan menyiapkan anggaran hingga Rp 300 miliar per tahun untuk mensubsidi tiket LRT Palembang, Sumatera Selatan selama tiga tahun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan jika tidak ada subsidi maka tarif LRT yang dibayar masyarakat bisa mencapai dua kali lipat.
"Tarif kita tetapkan Rp 5.000 jarak dekat, Rp 10.000 untuk rute ke bandara. Itu subsidinya Rp 200-300 miliar per tahun, harapan kita dalam 3 tahun sudah bisa cover (tercukupi), tidak perlu lagi (disubsidi) dan bisa jalan dengan sendirinya," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (2/8/2018).
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menerima subsidi senilai Rp 99,28 miliar untuk pengoperasian LRT Palembang pada periode 1 Juli sampai 31 Desember 2018.
Selama penyelenggaraan Asian Games 2018 khususnya yang dilaksanakan di Palembang, Budi menyebut seluruh atlet dan official dapat menggunakan LRT tanpa dipungut biaya dengan menggunakan kartu khusus atlet dan official.
Budi menargetkan pada bulan Oktober seluruh stasiun LRT Palembang dapat beroperasi penuh. Saat ini, jelas Budi, Pemerintah Daerah masih memiliki tugas untuk menginterkoneksikan LRT dengan moda transportasi lain yang ada.
"Ada bus Trans Musi dari Sungai Batang ke Puncak, itu adalah bagian koneksi dari perjumpaan lalu lintas dengan LRT. Feeder itu yang harus dipikirkan pemda untuk LRT sebagai angkutan utama. Kita akan kerjasama dengan Pemda," jelasnya.
(ray) Next Article 60% Uang Subsidi KA Perintis Tersedot ke LRT Palembang
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan jika tidak ada subsidi maka tarif LRT yang dibayar masyarakat bisa mencapai dua kali lipat.
"Tarif kita tetapkan Rp 5.000 jarak dekat, Rp 10.000 untuk rute ke bandara. Itu subsidinya Rp 200-300 miliar per tahun, harapan kita dalam 3 tahun sudah bisa cover (tercukupi), tidak perlu lagi (disubsidi) dan bisa jalan dengan sendirinya," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (2/8/2018).
Selama penyelenggaraan Asian Games 2018 khususnya yang dilaksanakan di Palembang, Budi menyebut seluruh atlet dan official dapat menggunakan LRT tanpa dipungut biaya dengan menggunakan kartu khusus atlet dan official.
Budi menargetkan pada bulan Oktober seluruh stasiun LRT Palembang dapat beroperasi penuh. Saat ini, jelas Budi, Pemerintah Daerah masih memiliki tugas untuk menginterkoneksikan LRT dengan moda transportasi lain yang ada.
"Ada bus Trans Musi dari Sungai Batang ke Puncak, itu adalah bagian koneksi dari perjumpaan lalu lintas dengan LRT. Feeder itu yang harus dipikirkan pemda untuk LRT sebagai angkutan utama. Kita akan kerjasama dengan Pemda," jelasnya.
(ray) Next Article 60% Uang Subsidi KA Perintis Tersedot ke LRT Palembang
Most Popular