China Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik Rp 144 T di RI
01 August 2018 17:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan satu perusahaan China berencana menggelontorkan investasi total hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 144 triliun (kurs Rp 14.400/US$) untuk memproduksi nikel, carbon steel, hingga lithium.
Luhut mengatakan pada investasi itu terbagi dalam dua tahap yakni Tahap I senilai US$ 5 miliar dan Tahap II juga US$ 5 miliar.
Dia menuturkan groundbreaking pembangunan pabrik dilakukan akhir bulan ini.
"Tadi saya menerima perusahaan [asal China]. Di Halmahera Utara [bangun pabrik] itu US$ miliar, mereka membangun nikel, carbon steel, sampai lithium. Stage kedua mereka akan masuk US$ 5 miliar lagi," kata dia di kantornya, Rabu (1/8/2018).
Luhut menegaskan pembangunan pabrik ini penting karena lithium merupakan baterai untuk mengoperasikan mobil listrik.
"Lithium itu penting sekali. Kita akan masuk ke industri mobil listrik," ujar Luhut.
(ray/ray)
Luhut mengatakan pada investasi itu terbagi dalam dua tahap yakni Tahap I senilai US$ 5 miliar dan Tahap II juga US$ 5 miliar.
Dia menuturkan groundbreaking pembangunan pabrik dilakukan akhir bulan ini.
"Tadi saya menerima perusahaan [asal China]. Di Halmahera Utara [bangun pabrik] itu US$ miliar, mereka membangun nikel, carbon steel, sampai lithium. Stage kedua mereka akan masuk US$ 5 miliar lagi," kata dia di kantornya, Rabu (1/8/2018).
Luhut menegaskan pembangunan pabrik ini penting karena lithium merupakan baterai untuk mengoperasikan mobil listrik.
"Lithium itu penting sekali. Kita akan masuk ke industri mobil listrik," ujar Luhut.
(ray/ray)