Jepang Hibahkan Rp 324 M untuk Sektor Perikanan RI
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
31 July 2018 17:48
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) mengucurkan dana hibah mencapai 2,5 miliar yen atau sekitar Rp 324 miliar untuk mengembangkan sektor perikanan di pulau-pulau terluar RI.
Hibah yang diserahkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan RI itu untuk membangun 6 Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di wilayah-wilayah terluar RI, meliputi Sabang (Aceh), Natuna (Riau), Morotai (Maluku Utara), Saumlaki dan Moa (Maluku) serta Biak (Papua).
Adapun JICA menetapkan periode implementasi program ini selama 38 bulan sejak penandatanganan perjanjian hibah pada hari ini.
Kepala Perwakilan JICA di Indonesia Shinichi Yamanata mengatakan dukungan dana sebesar 2,5 miliar yen ini akan dipergunakan untuk membangun fasilitas pelabuhan perikanan bagi nelayan dan pasar ikan di keenam lokasi tadi.
"Dermaga ini akan didukung oleh fasilitas cold storage untuk penyimpanan hasil tangkapan nelayan dan fasilitas pembuatan es. Harapannya ini akan meningkatkan kualitas tangkapan nelayan lokal serta akses distribusi mereka. Saya berharap baik pembangunan maupun pengadaan fasilitasnya akan terlaksana lancar dengan inisiatif kuat dari KKP," kata Shinichi dalam sambutannya di Gedung Mina Bahari I, KKP, Selasa (31/7/2018).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal KKP Nilanto Perbowo mengatakan dana hibah ini merupakan fase pertama dari total dana hibah JICA kepada KKP yang mencapai 6 miliar yen.
"Hibah ini akan berlaku efektif kalau tidak salah dalam enam bulan dari sekarang, secepatnya kita akan mulai lakukan pembangunan dan pengadaan serentak di 6 lokasi tadi. Bagi grant tahap kedua, kita sedang siapkan studi kelayakan dan detailed engineering design-nya, tapi akan tetap di 6 lokasi ini," jelas Nilanto dalam kesempatan yang sama.
(ray) Next Article Ini 6 Sentra Perikanan yang Terima Total Rp 324 M dari Jepang
Hibah yang diserahkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan RI itu untuk membangun 6 Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di wilayah-wilayah terluar RI, meliputi Sabang (Aceh), Natuna (Riau), Morotai (Maluku Utara), Saumlaki dan Moa (Maluku) serta Biak (Papua).
Adapun JICA menetapkan periode implementasi program ini selama 38 bulan sejak penandatanganan perjanjian hibah pada hari ini.
"Dermaga ini akan didukung oleh fasilitas cold storage untuk penyimpanan hasil tangkapan nelayan dan fasilitas pembuatan es. Harapannya ini akan meningkatkan kualitas tangkapan nelayan lokal serta akses distribusi mereka. Saya berharap baik pembangunan maupun pengadaan fasilitasnya akan terlaksana lancar dengan inisiatif kuat dari KKP," kata Shinichi dalam sambutannya di Gedung Mina Bahari I, KKP, Selasa (31/7/2018).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal KKP Nilanto Perbowo mengatakan dana hibah ini merupakan fase pertama dari total dana hibah JICA kepada KKP yang mencapai 6 miliar yen.
"Hibah ini akan berlaku efektif kalau tidak salah dalam enam bulan dari sekarang, secepatnya kita akan mulai lakukan pembangunan dan pengadaan serentak di 6 lokasi tadi. Bagi grant tahap kedua, kita sedang siapkan studi kelayakan dan detailed engineering design-nya, tapi akan tetap di 6 lokasi ini," jelas Nilanto dalam kesempatan yang sama.
(ray) Next Article Ini 6 Sentra Perikanan yang Terima Total Rp 324 M dari Jepang
Most Popular