DMO Batal Dicabut, WoodMac: Dicabut Juga Tak Pengaruhi Harga
Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
31 July 2018 15:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan membatalkan rencana pencabutan kewajiban pemenuhan pasokan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) batu bara. Bagaimana dampaknya pada harga batu bara?
Analis dari Wood Mackenzie, Pralabh Bhargava menyampaikan bahwa kebijakan DMO, tanpa subsidi pemerintah pada PLN, memang berpotensi menekan harga batu bara global. Pasalnya, untuk menghindari kerugian, PLN bisa mengurangi pasokan listriknya. Alhasil, konsumsi batu bara domestik pun berkurang.
"Perubahan kebijakan (pencabutan DMO) berarti sektor pembangkit listrik domestik akan membayar selisih harga ekspor (dengan yang dipatok pemerintah). Dengan begitu, biaya pembangkitan listrik bagi Independent Power Producers (IPPs) dan PLN akan lebih tinggi," ucap Pralabh kepada CNBC Indonesia.
(RHG/gus) Next Article DMO Naik & Produksi Dibatasi, Ini Kata Pengusaha Batu Bara!
Analis dari Wood Mackenzie, Pralabh Bhargava menyampaikan bahwa kebijakan DMO, tanpa subsidi pemerintah pada PLN, memang berpotensi menekan harga batu bara global. Pasalnya, untuk menghindari kerugian, PLN bisa mengurangi pasokan listriknya. Alhasil, konsumsi batu bara domestik pun berkurang.
"Dengan tarif listrik yang dikendalikan, PLN bisa saja mengurangi pasokan listrik di beberapa daerah (kemungkinan di luar Jakarta) yang akhirnya menyebabkan pemadaman listrik, dalam rangka menghindari kerugian. Hal itu bisa terjadi apabila tidak ada subsidi pemerintah," tambahnya.
Batu bara yang tidak terpakai, akibat pemadaman dan berkurangnya konsumsi domestik, akan dialihkan ke pasar ekspor. Akibatnya, pasar global akan kebanjiran pasokan batu bara dari Indonesia. Harga batu bara global pun ujung-ujungnya tertekan.
Namun, dengan rencana subsidi dari pemerintah, PLN diekspektasikan akan mampu menyerap batu bara domestik, meski harganya mengikuti harga pasar. Batu bara asal Indonesia pun tidak jadi membanjiri pasar global.
"Seiring pemerintah juga berencana untuk meningkatkan pendapatan pajak ekspor, mereka (pemerintah) nampaknya akan memberikan subsidi bagi PLN, seperti yang mereka lakukan untuk Pertamina. PLN pun diminta untuk memasok listrik secara normal. Dengan situasi ini, tidak akan ada dampak bagi pasar dan harga batu bara global," tegas Pralabh.
Sebagai informasi, sebagai ganti dari pencabutan DMO, pemerintah tadinya memang akan menerapkan tarif ekspor yang serupa dengan kelapa sawit. Tarif tersebut akan difungsikan sebagai cadangan dana untuk mensubsidi PLN.
Kesimpulannya, baik ada maupun tak ada DMO, harga batu bara global tidak akan terdampak. Sejauh ini, pergerakan harga batu bara masih dikendalikan oleh permintaan yang kuat dari Asia Timur, khususnya China, akibat datangnya musim panas yang lebih panas dari biasanya.
Batu bara yang tidak terpakai, akibat pemadaman dan berkurangnya konsumsi domestik, akan dialihkan ke pasar ekspor. Akibatnya, pasar global akan kebanjiran pasokan batu bara dari Indonesia. Harga batu bara global pun ujung-ujungnya tertekan.
Namun, dengan rencana subsidi dari pemerintah, PLN diekspektasikan akan mampu menyerap batu bara domestik, meski harganya mengikuti harga pasar. Batu bara asal Indonesia pun tidak jadi membanjiri pasar global.
"Seiring pemerintah juga berencana untuk meningkatkan pendapatan pajak ekspor, mereka (pemerintah) nampaknya akan memberikan subsidi bagi PLN, seperti yang mereka lakukan untuk Pertamina. PLN pun diminta untuk memasok listrik secara normal. Dengan situasi ini, tidak akan ada dampak bagi pasar dan harga batu bara global," tegas Pralabh.
Sebagai informasi, sebagai ganti dari pencabutan DMO, pemerintah tadinya memang akan menerapkan tarif ekspor yang serupa dengan kelapa sawit. Tarif tersebut akan difungsikan sebagai cadangan dana untuk mensubsidi PLN.
Kesimpulannya, baik ada maupun tak ada DMO, harga batu bara global tidak akan terdampak. Sejauh ini, pergerakan harga batu bara masih dikendalikan oleh permintaan yang kuat dari Asia Timur, khususnya China, akibat datangnya musim panas yang lebih panas dari biasanya.
(RHG/gus) Next Article DMO Naik & Produksi Dibatasi, Ini Kata Pengusaha Batu Bara!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular