
Internasional
Hasil Investigasi MH370 Kecewakan Keluarga Korban
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
31 July 2018 14:35

Putrajaya, CNBC Indonesia - Setelah dua misi yang gagal sebelumnya, anggota keluarga dari penumpang penerbangan Malaysia Airlines MH370 telah mendesak pihak berwenang untuk tidak menghentikan pencarian pesawat nahas tersebut.
Voice 370, sebuah kelompok yang mewakili keluarga terdekat korban, mengatakan pemerintah Malaysia harus mempertimbangkan tawaran apapun oleh perusahaan-perusahaan yang bersedia melakukan pencarian pesawat di dalam air dengan basis "jika tidak ada temuan, maka tidak ada bayarannya" itu.
"Keinginan dan satu-satunya harapan kami adalah bahwa pencarian terus berlanjut dan bahwa pesawat ditemukan sehingga insiden seperti itu dapat dicegah di masa depan," kata perwakilan Voice 370 Grace Nathan kepada wartawan, sebagaimana dikutip The Star hari Selasa (31/7/2018).
"Kami benar-benar ingin pemerintah Malaysia menjelaskan bahwa pencarian MH370 belum berakhir dan bahwa mereka terbuka untuk menerima tender pencarian 'tidak ada temuan, maka tidak ada bayaran' dari perusahaan yang cukup mampu untuk melakukan pencarian di laut."
"Kita harus ingat bahwa jutaan orang terbang setiap hari. Keselamatan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng dan saya harap pemerintah dengan serius mempertimbangkan implikasi bahwa ini dapat terjadi dalam penerbangan selanjutnya," kata Grace.
Grace adalah putri dari penumpang penerbangan MH370, Anne Daisy.
Kemarin, keluarga terdekat diberi penjelasan oleh tim investigasi hilangnya pesawat itu sebelum laporannya dirilis ke publik.
Sebagian besar anggota keluarga menyatakan kecewa atas laporan tersebut dan mengklaim bahwa laporan itu tidak memberikan penyelesaian dan bahwa pertanyaan tetap tidak terjawab mengenai keberadaan penerbangan MH370.
"Pesawat itu berangkat dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Pesawat itu berbalik dan kemudian menghilang. Ke mana perginya dan mengapa menghilang? Kami tidak tahu," kata K.S. Narendran, yang istrinya berada di pesawat yang hilang.
Intan Maizura Othman, istri dari pramugara Mohd Hazrin Mohamad Hasnan, mengatakan pengarahan itu "mengecewakan" bagi anggota keluarga yang hadir.
"Tidak ada yang baru dalam laporan itu. Tim investigasi keselamatan mengatakan mereka bukan orang-orang yang mencari pesawat dan juga bukan orang yang memiliki otoritas untuk mengatakan jika pencarian akan dilanjutkan. Kami ingin bertanya pada orang-orang itu," katanya.
Pencarian tiga tahun di Samudera Hindia untuk pesawat itu dihentikan pada Januari 2017 setelah tidak menemukan hasil apapun.
Perusahaan AS Ocean Infinity menawarkan untuk melakukan pencarian dengan ketentuan 'jika tidak ada temuan, maka tidak ada bayaran' tahun ini, tetapi pencarian tersebut juga ternyata sia-sia.
(prm) Next Article Semua Tak Sadar MH370 Sudah 20 Menit Tak Ada di Radar
Voice 370, sebuah kelompok yang mewakili keluarga terdekat korban, mengatakan pemerintah Malaysia harus mempertimbangkan tawaran apapun oleh perusahaan-perusahaan yang bersedia melakukan pencarian pesawat di dalam air dengan basis "jika tidak ada temuan, maka tidak ada bayarannya" itu.
"Keinginan dan satu-satunya harapan kami adalah bahwa pencarian terus berlanjut dan bahwa pesawat ditemukan sehingga insiden seperti itu dapat dicegah di masa depan," kata perwakilan Voice 370 Grace Nathan kepada wartawan, sebagaimana dikutip The Star hari Selasa (31/7/2018).
"Kita harus ingat bahwa jutaan orang terbang setiap hari. Keselamatan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng dan saya harap pemerintah dengan serius mempertimbangkan implikasi bahwa ini dapat terjadi dalam penerbangan selanjutnya," kata Grace.
Grace adalah putri dari penumpang penerbangan MH370, Anne Daisy.
Kemarin, keluarga terdekat diberi penjelasan oleh tim investigasi hilangnya pesawat itu sebelum laporannya dirilis ke publik.
Sebagian besar anggota keluarga menyatakan kecewa atas laporan tersebut dan mengklaim bahwa laporan itu tidak memberikan penyelesaian dan bahwa pertanyaan tetap tidak terjawab mengenai keberadaan penerbangan MH370.
"Pesawat itu berangkat dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Pesawat itu berbalik dan kemudian menghilang. Ke mana perginya dan mengapa menghilang? Kami tidak tahu," kata K.S. Narendran, yang istrinya berada di pesawat yang hilang.
Intan Maizura Othman, istri dari pramugara Mohd Hazrin Mohamad Hasnan, mengatakan pengarahan itu "mengecewakan" bagi anggota keluarga yang hadir.
"Tidak ada yang baru dalam laporan itu. Tim investigasi keselamatan mengatakan mereka bukan orang-orang yang mencari pesawat dan juga bukan orang yang memiliki otoritas untuk mengatakan jika pencarian akan dilanjutkan. Kami ingin bertanya pada orang-orang itu," katanya.
Pencarian tiga tahun di Samudera Hindia untuk pesawat itu dihentikan pada Januari 2017 setelah tidak menemukan hasil apapun.
Perusahaan AS Ocean Infinity menawarkan untuk melakukan pencarian dengan ketentuan 'jika tidak ada temuan, maka tidak ada bayaran' tahun ini, tetapi pencarian tersebut juga ternyata sia-sia.
(prm) Next Article Semua Tak Sadar MH370 Sudah 20 Menit Tak Ada di Radar
Most Popular