Jokowi: Ada Orang Nimbun Barang, Kapolri Jangan Represif

Arys Aditya, CNBC Indonesia
26 July 2018 11:34
Presiden Joko Widodo menyoroti soal pasokan bahan-bahan pokok.
Foto: Detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo menyoroti soal pasokan bahan-bahan pokok, termasuk terkait dengan adanya penimbunan yang dilakukan oleh sejumlah pihak.

Jokowi meminta agar kepolisian tidak bertindak represif jika menemukan adanya pihak yang melakukan penimbunan.

"Saya titip Kapolri juga, jangan represif, tetapi ikuti mekanisme pasar. Kalau orang mau menimbun enggak masalah. Tapi kalau kita timbun barang sehingga harga jadi naik, ini yang harus dimasalahkan," katanya, Kamis (26/7/2018).

Dia menuturkan Kapolri harus memperhatikan mekanisme pasar tetap dijaga.

"Karena stok juga perlu. Saya titip ke Kapolri, agar yang namanya mekanisme pasar tetap dijaga, tapi kalau ada yang rusak karena menimbun harga jual, inflasi naik itu yang harus dikejar."

Jokowi mengatakan perdagangan antardaerah sangat penting sekali karena untuk memenuhi kebutuhan satu dengan yang lainnya.

"Ada provinsi yang kurang, ada yang lebih. Tolong harus mengerti posisinya sehingga kalau daerah kurang, daerah lain langsung dipasok. Karena, sering daerah produksi gede, daerah lain kurang, satu inflasi tinggi, satu kebanyakan barang ini perlu dijaga," kata Presiden.


Kepala Negara juga mengatakan pemerintah daerah harus memikirkan konsep adanya pasar pengumpul sehingga petani tahu di mana harus datang, di mana harus menjual.

"Kalau memang ingin dibuat pasar induk, misal beras ingin bikin di provinsi penghasil beras. Sekarang, paling gede Cipinang di Jakarta. Tapi yang tidak benar Sulawesi, Jatim, Jabar suplai dikirim ke Cipinang."

"Dari Cipinang balik lagi dikirim ke timur ini kena biaya transportasi, sehingga harus diperhatikan agar tidak ada transportasi lagi. Saya lihat ini harus detail, kita lihat agar biaya transportasi tidak dobel. Banyak yang masih seperti itu."
(ray/wed) Next Article Jokowi Main Badminton Sambil Jualan Tank Anoa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular