
Menperin Ungkap Alasan Tolak Setop Izin Pabrik Baru Semen
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
24 July 2018 16:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto kembali menolak permintaan asosiasi semen untuk menerapkan moratorium atau penghentian sementara izin investasi bagi pabrik semen baru.
Asosiasi Semen Indonesia meminta pemerintah untuk melakukan moratorium terhadap investasi baru di bidang industri semen, di tengah kondisi pasar semen dalam negeri yang kelebihan pasokan (oversupply) hingga 40 juta ton.
"Ya, industri [memang] oversupply tetapi kebijakan pemerintah kita tidak akan melakukan moratorium atau menutup investasi, tidak ada itu," ujar Airlangga di kantornya, Selasa (24/7/2018).
Menurut Menperin, kondisi yang terjadi sekarang adalah akibat adanya investasi berlebihan (over-investment) di industri semen akibat permintaan yang meningkat dalam 5-6 tahun yang lalu.
Solusi yang diberikan Menperin adalah dengan mendorong kembali utilisasi dan permintaan semen itu sendiri melalui berbagai proyek pemerintah di sektor infrastruktur, properti, dan manufaktur.
"Kita kan sudah tidak membuat banyak negative list. Jadi, itu [moratorium] hanya akan menambah negative list," imbuhnya.
Adapun Airlangga tidak menjawab lebih lanjut bagaimana cara mendorong industri semen tanah air agar mampu memaksimalkan pasar ekspor.
"Sudah dulu ya, saya ada tamu," pungkasnya.
(ray) Next Article Over Produksi Parah, Pabrik Semen Mati Bergelimpangan & Tutup
Asosiasi Semen Indonesia meminta pemerintah untuk melakukan moratorium terhadap investasi baru di bidang industri semen, di tengah kondisi pasar semen dalam negeri yang kelebihan pasokan (oversupply) hingga 40 juta ton.
"Ya, industri [memang] oversupply tetapi kebijakan pemerintah kita tidak akan melakukan moratorium atau menutup investasi, tidak ada itu," ujar Airlangga di kantornya, Selasa (24/7/2018).
Solusi yang diberikan Menperin adalah dengan mendorong kembali utilisasi dan permintaan semen itu sendiri melalui berbagai proyek pemerintah di sektor infrastruktur, properti, dan manufaktur.
"Kita kan sudah tidak membuat banyak negative list. Jadi, itu [moratorium] hanya akan menambah negative list," imbuhnya.
Adapun Airlangga tidak menjawab lebih lanjut bagaimana cara mendorong industri semen tanah air agar mampu memaksimalkan pasar ekspor.
"Sudah dulu ya, saya ada tamu," pungkasnya.
(ray) Next Article Over Produksi Parah, Pabrik Semen Mati Bergelimpangan & Tutup
Most Popular