Malaysia Airlines Cari Utangan Bank untuk Datangkan Pesawat

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
24 July 2018 15:25
Tantangan berat
Foto: REUTERS/Olivia Harris
Malaysia Airlines sudah menyewa pesawat berbadan lebar sejak restrukturasi, tetapi ini adalah kali pertama maskapai mencari kesepakatan pembiayaan dengan bank, kata para narasumber. Malaysia Airlines memiliki 25 armada pesawat 737 MAX yang dipesan dari Boeing.

Berbagai sumber mengatakan institusi keuangan Jepang, yang sebelumnya penjadi penopang kuat untuk maskapai, kemungkinan tidak turut berpartisipasi karena pembatasan terkait maskapai yang merugi selama bertahun-tahun itu.

Bulan lalu, Malaysia Airlines memiliki kinerja di bawah target 2017 dan mempersiapkan diri menghadapi "tahun-tahun yang berat" karena kompetisi, gejolak pertukaran mata uang, dan kenaikan harga bahan bakar. Mereka berharap kinerjanya membaik tahun ini dan menargetkan profitabilitas berkelanjutan di 2019.

Maskapai itu juga berjuang dalam hal manajemen, di mana CEO Peter Bellew mengundurkan diri di 2017 setelah menduduki jabatan itu selama setahun lebih. Pendahulunya, yaitu Christoph Mueller, juga mengundurkan diri di akhir kontraknya. Veteran eksekutif perusahaan Izham Ismail kini menjabat sebagai CEO.


Kelebihan kapasitas di pasar-pasar utamanya dan kompetisi agresif dengan AirAsia Bhd dan Singapore Airlines Ltd, ditambah dengan tingginya harga minyak telah menghambat rencana perubahan Malaysia Airlines, kata narasumber.

"Hal-hal tidak berjalan seperti seharunya," kata seorang sumber. "Terdapat keberlanjutan yang kurang di posisi manajemen senior, mereka memiliki pesaing berbiaya murah di rute pendek dan menengah yang hebat, serta pasar jarak jauh belum pulih."

Tetapi sumber lain berkata sokongan pemerintah yang dikombinasikan dengan pasar yang cair untuk jet berbadan sempit akan menyediakan dukungan bagi para pemodal.

"Risiko yang tidak dapat diselesaikan di Malaysia Airlines cukup tidak ada. Malaysia tidak akan pernah membiarkannya terjadi," kata salah satu sumber.

"Menurut saya, melewati restrukturasi terkini secamam ini membuat siapapun membayangkan hal seperti itu terjadi lagi dalam waktu dekat." (prm)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular