
Malaysia Airlines Cari Utangan Bank untuk Datangkan Pesawat
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
24 July 2018 15:25

Kuala Lumpur, CNBC Indonesia - Malaysia Airlines Bhd menggaet beberapa bank untuk membiayai sekitar sembilan pesawat Boeing 737 MAX yang akan menjadi pendanaan jet pertama maskapai itu dengan bank sejak restrukturasi yang dilakukan lebih dari tiga tahun lalu, kata sejumlah sumber yang mengetahui hal tersebut.
Pendanaan itu menggambarkan uji coba penting bagi maskapai yang diakuisisi sovereign wealth fund Malaysia Khazanah Nasional di bulan Desember 2014 atau beberapa bulan sejak menghilangnya MH370 dan jatuhnya MH17 di Ukraina setelah ditembak.
Narasumber industri keuangan yang berbicara secara anonim berkata bank-bank Malaysia, Eropa, dan China diharap ikut berkompetisi untuk membiayai sewa pesawat yang di akhir masa sewa akan jadi milik maskapai itu. Malaysia Airlines sudah mengirimkan proposal permohonan beberapa pekan lalu.
Harga jet-jet tersebut adalah sekitar US$1 miliar (Rp 14,5 triliun), tetapi maskapai biasanya menerima potongan harga besar dari pabrikan.
Malaysia Airlines dan Khazanah tidak merespons permintaan komentar Reuters terkait kabar ini.
Meski lingkungan pendanaan penerbangan masih kuat, para sumber berkata kinerja operasional Malaysia Airlines yang lemah dan pemangkasan paksa oleh perbankan serta pemberi sewa terkait pembiayaan dan biaya operasional sewa pesawat selama proses restrukturasi dapat menyebabkan sejumlah bank mengkhawatirkan kesepakatan pendanaan dengan maskapai.
Mereka juga bisa patah semangat oleh perjuangan maskapai untuk menunjukkan pemulihan bermakna pasca-pemangkasan lapangan kerja, perubahan armada, dan penyesuaian rute dilakukan sebagai bagian dari rencana perubahan selama lima tahun.
"Cara mereka mengatur restrukturasi dan menekan bank, itu sesuatu yang belum dilupakan bank. Tidak ada juga pertanda konkret tentang adanya perubahan pengelolaan," kata seorang sumber.
Para sumber mengatakan permohonan proposal itu untuk pesawat-pesawat yang akan dikirimkan ke Malaysia Airlines selama beberapa tahun mendatang dengan sistem pembiayaan sewa-beli. Maskapai rutin menggaet bank untuk membiayai penjualan pesawat dan perjanjian peminjaman kembali.
Pendanaan itu menggambarkan uji coba penting bagi maskapai yang diakuisisi sovereign wealth fund Malaysia Khazanah Nasional di bulan Desember 2014 atau beberapa bulan sejak menghilangnya MH370 dan jatuhnya MH17 di Ukraina setelah ditembak.
Narasumber industri keuangan yang berbicara secara anonim berkata bank-bank Malaysia, Eropa, dan China diharap ikut berkompetisi untuk membiayai sewa pesawat yang di akhir masa sewa akan jadi milik maskapai itu. Malaysia Airlines sudah mengirimkan proposal permohonan beberapa pekan lalu.
Malaysia Airlines dan Khazanah tidak merespons permintaan komentar Reuters terkait kabar ini.
Meski lingkungan pendanaan penerbangan masih kuat, para sumber berkata kinerja operasional Malaysia Airlines yang lemah dan pemangkasan paksa oleh perbankan serta pemberi sewa terkait pembiayaan dan biaya operasional sewa pesawat selama proses restrukturasi dapat menyebabkan sejumlah bank mengkhawatirkan kesepakatan pendanaan dengan maskapai.
Mereka juga bisa patah semangat oleh perjuangan maskapai untuk menunjukkan pemulihan bermakna pasca-pemangkasan lapangan kerja, perubahan armada, dan penyesuaian rute dilakukan sebagai bagian dari rencana perubahan selama lima tahun.
"Cara mereka mengatur restrukturasi dan menekan bank, itu sesuatu yang belum dilupakan bank. Tidak ada juga pertanda konkret tentang adanya perubahan pengelolaan," kata seorang sumber.
Para sumber mengatakan permohonan proposal itu untuk pesawat-pesawat yang akan dikirimkan ke Malaysia Airlines selama beberapa tahun mendatang dengan sistem pembiayaan sewa-beli. Maskapai rutin menggaet bank untuk membiayai penjualan pesawat dan perjanjian peminjaman kembali.
Next Page
Tantangan berat
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular