
Keuangan Seret, Sri Mulyani Tak Biarkan Pertamina Jatuh
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 July 2018 17:54

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Keuangan menegaskan hampir selalu terlibat untuk memantau perkembangan kondisi keuangan PT Pertamina (Persero).
Hal tersebut dikemukakan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani usai rapat pembahasan laporan semester I-2018 dan prognonis semester II Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
"Kalau memantau Pertamina, pemerintah selalu melakukan pemantauan," tegas Askolani, Senin (23/7/2018).
Dalam memantau perkembangan keuangan Pertamina, Askolani mengatakan, pemerintah selalu berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya MIneral, Menteri BUMN, serta perusahaan yang mendapatkan penugasan.
Dalam hal ini, adalah Pertamina maupun PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). "Menkeu, Menteri BUN, ESDM, itu selalu memantau dan koordinasi. Termasuk dengan PLN dan Pertamina," katanya.
"Banyak dikomunikasikan kondisi aktual, sehingga dari situ pemerintah mengambil kebijakan," lanjut Askolani.
Dengan komunikasi dan koordinasi ini, Askolani menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan Pertamina jatuh atau merugi. Akan terus diambil kebijakan untuk menjaga keuangan Pertamina. "Gak dibiarkan, sudah dikoordinasikan dengan baik. Tapi kebijakan apa yang dilakukan ke depan ya tunggu. Ini bertahap satu satu, tapi koordinasi sudah."
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution juga menyatakan hal serupa. Ia menyebut kondisi keuangan BUMN migas RI ini sedang seret, salah satunya akibat beban subsidi BBM.
"Dia kan karena harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini sedang tidak naik, tentu keuangannya seret. Pemerintah dengan harga crude oil yang relatif tinggi, itu penerimaannya juga naik jadi kita bisa tutup dengan itu," tambah Darmin
(gus) Next Article Utang Subsidi Energi 2016 Bakal Dilunasi Pemerintah di 2019
Hal tersebut dikemukakan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani usai rapat pembahasan laporan semester I-2018 dan prognonis semester II Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Dalam memantau perkembangan keuangan Pertamina, Askolani mengatakan, pemerintah selalu berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya MIneral, Menteri BUMN, serta perusahaan yang mendapatkan penugasan.
Dalam hal ini, adalah Pertamina maupun PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). "Menkeu, Menteri BUN, ESDM, itu selalu memantau dan koordinasi. Termasuk dengan PLN dan Pertamina," katanya.
"Banyak dikomunikasikan kondisi aktual, sehingga dari situ pemerintah mengambil kebijakan," lanjut Askolani.
Dengan komunikasi dan koordinasi ini, Askolani menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan Pertamina jatuh atau merugi. Akan terus diambil kebijakan untuk menjaga keuangan Pertamina. "Gak dibiarkan, sudah dikoordinasikan dengan baik. Tapi kebijakan apa yang dilakukan ke depan ya tunggu. Ini bertahap satu satu, tapi koordinasi sudah."
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution juga menyatakan hal serupa. Ia menyebut kondisi keuangan BUMN migas RI ini sedang seret, salah satunya akibat beban subsidi BBM.
"Dia kan karena harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini sedang tidak naik, tentu keuangannya seret. Pemerintah dengan harga crude oil yang relatif tinggi, itu penerimaannya juga naik jadi kita bisa tutup dengan itu," tambah Darmin
(gus) Next Article Utang Subsidi Energi 2016 Bakal Dilunasi Pemerintah di 2019
Most Popular