
Bos IMF Christine Lagarde Berencana Menyelam di Labuan Bajo
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
19 July 2018 17:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan tahunan atau annual meeting International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) akan digelar pada 12-14 Oktober 2018 mendatang di Nusa Dua, Bali. Sejumlah petinggi sektor keuangan akan hadir, termasuk Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pertemuan tersebut akan mendorong sektor pariwisata Indonesia. Luhut selaku ketua panitia penyelenggaran acara tersebut mengatakan Lagarde bahkan berencana memanfaatkan kunjungannya itu untuk menikmati wisata laut di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Lagarde berencana diving (menyelam) di Labuan Bajo. Kami ingin memfilmkan momen itu untuk promosi wisata Indonesia," kata Luhut saat berkunjung ke kantor Trans Media, Kamis (19/7/2018).
Lebih jauh, Luhut mengatakan Bali akan kedatangan lebih dari 18.000 orang peserta acara ini. Sektor pariwisata akan hidup dan mendatangkan devisa yang besar bagi negara.
Dampak dari acara ini sangat besar. Luhut mengatakan tingkat okupansi hotel di Bali meningkat karena adanya acara ini.
Adapun anggaran yang disedikan untuk menggelar pertemuan tahunan tersebut sekitar Rp 850 miliar yang merupakan anggaran tahun jamak. Dari jumlah ini, Luhut mengatakan, yang terpakai hanyalah Rp 566 miliar.
Hadir pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Dia mengatakan akan hadir 189 menteri keuangan dan 189 gubernur bank sentral dari seluruh dunia.
"Pengambil kebijakan dan bankers pasti akan hadir di sana. Dari Bali nanti akan ada kebijakan yang dikeluarkan," kata Rudi.
Topik pembahasan penting yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut adalah berkaitan dengan ekonomi digital dan sumber daya manusia.
Pemerintah Indonesia juga memperbaiki sejumlah infrastruktur di Bali untuk menunjang acara ini, termasuk perluasan kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngura Rai. Kemudian kawasan taman budaya Garuda Wisnu Kencana juga dipastikan rampung sebelum acara tersebut berlangsung karena akan digunakan sebagai lokasi pertemuan makan malam peserta di kawasan itu.
Garuda Wisnu Kencana, menurut Luhut, sudah lebih dari 20 tahun terbengkalai dan dikebut penyelesaiannya oleh pemerintah. Terminal kapal pesiar di Benoa, menurut Luhut, telah selesai dibangun.
(prm) Next Article Bos IMF Yakin AS-China Segera Teken Perjanjian Dagang
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pertemuan tersebut akan mendorong sektor pariwisata Indonesia. Luhut selaku ketua panitia penyelenggaran acara tersebut mengatakan Lagarde bahkan berencana memanfaatkan kunjungannya itu untuk menikmati wisata laut di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Lagarde berencana diving (menyelam) di Labuan Bajo. Kami ingin memfilmkan momen itu untuk promosi wisata Indonesia," kata Luhut saat berkunjung ke kantor Trans Media, Kamis (19/7/2018).
Lagarde di masa remajanya dikenal sebagai seorang perenang indah (synchronized swimmer) yang andal. Ia bahkan pernah memenangi medali perunggu di kejuaraan nasional renang indah.
Lebih jauh, Luhut mengatakan Bali akan kedatangan lebih dari 18.000 orang peserta acara ini. Sektor pariwisata akan hidup dan mendatangkan devisa yang besar bagi negara.
"Sekitar 17.000 orang akan hadir. Peserta murninya sebenarnya hanya sekitar 3.500 orang. Ini bisa untuk promosi wisata Indonesia," jelas Luhut.
Dampak dari acara ini sangat besar. Luhut mengatakan tingkat okupansi hotel di Bali meningkat karena adanya acara ini.
Adapun anggaran yang disedikan untuk menggelar pertemuan tahunan tersebut sekitar Rp 850 miliar yang merupakan anggaran tahun jamak. Dari jumlah ini, Luhut mengatakan, yang terpakai hanyalah Rp 566 miliar.
Hadir pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Dia mengatakan akan hadir 189 menteri keuangan dan 189 gubernur bank sentral dari seluruh dunia.
"Pengambil kebijakan dan bankers pasti akan hadir di sana. Dari Bali nanti akan ada kebijakan yang dikeluarkan," kata Rudi.
Topik pembahasan penting yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut adalah berkaitan dengan ekonomi digital dan sumber daya manusia.
Pemerintah Indonesia juga memperbaiki sejumlah infrastruktur di Bali untuk menunjang acara ini, termasuk perluasan kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngura Rai. Kemudian kawasan taman budaya Garuda Wisnu Kencana juga dipastikan rampung sebelum acara tersebut berlangsung karena akan digunakan sebagai lokasi pertemuan makan malam peserta di kawasan itu.
Garuda Wisnu Kencana, menurut Luhut, sudah lebih dari 20 tahun terbengkalai dan dikebut penyelesaiannya oleh pemerintah. Terminal kapal pesiar di Benoa, menurut Luhut, telah selesai dibangun.
(prm) Next Article Bos IMF Yakin AS-China Segera Teken Perjanjian Dagang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular