Internasional

Perang Dagang, Boeing Naikkan Prediksi Permintaan Pesawat

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 July 2018 19:51
Perang Dagang, Boeing Naikkan Prediksi Permintaan Pesawat
Foto: Ist
Inggris, CNBC Indonesia - Boeing menaikkan prediksi industri pembelian pesawat penumpang dan pesawat kargo dalam 20 tahun. Alasannya, aliran transaksi pada hari kedua Farnborough Airshow yang menunjukkan ketahanan industri terhadap tensi perang dagang yang meningkat.

Perusahaan pembuat pesawat terbesar dunia itu memperkirakan akan ada 42.700 pengiriman pesawat penumpang selama dua dekade berikutnya, naik 3% dari perkiraannya yang sebanyak 41.030 unit setahun yang lalu. Transaksi itu akan bernilai US$6,3 triliun pada harga daftar (list prices) dibandingkan perkiraan sebesar US$6,1 triliun tahun lalu.

Perusahaan AS ini dan rival Eropa, Airbus mendapatkan banyaknya permintaan pada hari pembukaan pertunjukan udara di dekat London ini. perusahaan penerbangan Rusia, Volga Dnepr berkomitmen untuk membeli kapal barang Boeing senilai US$11,8 miliar sesuai harga daftar, dan Airbus mengumumkan kesepakatan sementara dengan pelanggan tidak dikenal untuk pesanan 100 jet keluarga A320.

Namun para analis mengatakan banyak dari kesepakatan itu hanyalah perjanjian sementara, yang hanya menunjukkan pembeli yang sebelumnya tidak teridentifikasi atau mengubah pesanan yang ada, sehingga sulit untuk mengukur tingkat permintaan yang sebenarnya.

Kenaikan harga minyak dan suku bunga, perang dagang dan ketidakpastian atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa, semuanya menimbulkan risiko bagi ledakan delapan tahun penerbangan sipil, yang telah mendorong pemesanan permintaan industri dan harga saham.

Perkiraan Boeing menunjukkan ketergantungan industri ini pada pasar negara berkembang pada umumnya dan China pada khususnya, membuat pembuat pesawat AS ini sangat rentan jika ketegangan Washington dan Cina berubah menjadi perang dagang sesungguhnya.

Boeing, yang menyebut dirinya eksportir terbesar Amerika, mengirimkan lebih dari satu dari setiap empat pesawat jet yang dibuat tahun lalu kepada pelanggan di China, salah satu pasar pesawat yang tumbuh pesat di dunia.

Wakil presiden dari pemasaran komersial Boeing, Randy Tinseth, dalam sebuah konferensi mengatakan China tampaknya akan mengambil alih AS sebagai pasar perjalanan udara domestik terbesar di dunia dalam 10-15 tahun.

Namun dia menolak untuk berkomentar mengenai kebijakan perdagangan AS, dengan mengatakan: "Kami akan fokus pada apa yang bisa kami kendalikan."

Pandangan optimistis Boeing di dominasi oleh naiknya proyeksi sebanyak 5% untuk penjualan pesawat lorong tunggal (single-aisle aircfart), seperti Boeing 737 dan keluarga Airbus A320, yang didukung oleh prediksi tidak berubah untuk pertumbuhan lalu lintas global rata-rata yang sebesar 4,7%.

Perusahaan pembuat pesawat yang bermarkas di Chicago itu kini memiliki 31.360 pengiriman dalam kategori pesawat jarak menengah, pesawat lorong tunggal, dan cash cow dari dua pembuat pesawat teratas dunia dan yang populer dengan maskapai penerbangan bertarif rendahnya.

Dua minggu lalu, Airbus menaikkan proyeksinya sendiri untuk pengiriman industri menjadi lebih dari 7% dan merombak cara memprediksi permintaan, memperkenalkan kategori-kategori pesawat baru dari 'Kecil/Small' sampai 'Ekstra Besar/Extra Large' dan mengaburkan batasan tradisional antara jenis pesawat.

Tinseth dari Boeing mengatakan Airbus berusaha menunjukkan bahwa pihaknya memenangkan pangsa pasar pesawat yang cukup besar. "Biarkan saya memperjelas satu hal," kata Tinseth. "Dari semua segi, dari semua hal, ukuran tubuh (pesawat) kami yang lebar menang. Secara berkala."

Meski begitu, Boeing menurunkan perkiraan pesawat berbadan lebarnya sebanyak 140 pesawat menjadi 8.070 unit, mengatakan pengiriman yang lebih tinggi selama tahun lalu dan pesawat longer-range single-aisle terus melampaui perkiraan bergulir.

Boeing mengalami peningkatan kecil dalam permintaan di pasar kargo, barometer perdagangan dan kepercayaan bisnis, memperkirakan ada 980 kargo baru dari proyeksi yang sebanyak 920 unit tahun lalu, didorong oleh pertumbuhan e-commerce, khususnya di China. Perusahaan meluncurkan serangkaian perintah pengiriman dalam dua hari pertama pertunjukan Farnborough.

Penghitungan perkiraan keseluruhan Boeing yang bejumlah lebih besar sebagian karena mencakup pesawat dengan 90 kursi atau lebih, sedangkan Airbus mulai dari pesawat 100 kursi. Pasar pesawat yang lebih kecil akhir-nya telah mengalami guncangan terbesar dalam beberapa dekade setelah Airbus menutup kesepakatan untuk membeli Bombardier 110-130-kursi CSeries jet, yang dicerminkan pekan lalu oleh kesepakatan sementara Boeing untuk mengakuisisi unit komersial dari Embraer SA asal Brasil.

Boeing memangkas ramalannya untuk armada jet regional menjadi 2.320 pengiriman.

Analis memperkirakan Boeing dan Airbus menggunakan skala mereka untuk beri tekanan pada pemasok guna menurunkan biaya, yang dapat memicu konsolidasi. Tinseth mengatakan, penilaian pasar Boeing bisa berubah jika jet regional menjadi "jauh lebih efisien atau biaya yang jauh lebih rendah untuk beroperasi, dan mungkin ada kemungkinan harga akan berubah."

"Setiap kali itu terjadi, permintaan akan menuju ke tempat biaya potensial terendah berada," tambahnya, dilansir dari Reuters.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular