Subsidi Energi Bengkak, Ini Jawaban Pertamina

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
17 July 2018 19:33
Pertamina menyebut naiknya subsidi semester ini tak lain karena harga minyak yang terus melonjak
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia- Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, subsidi energi yang membengkak dari APBN 2018 tak lain disebabkan faktor harga minyak yang meningkat.

"Betul, karena harga minyak yang naik," tutur Nicke kepada media ketika dijumpai di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Adapun, sampai dengan berita ini diturunkan, harga minyak jenis light sweet (WTI) yang menjadi acuan di Amerika Serikat (AS) US$ 68,04/barel, sementara harga minyak Brent yang menjadi acuan di Eropa naik 0,06% ke level US$ 71,88/barel. 



Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan subsidi energi pada APBN 2018 akan lebih tinggi dari proyeksi yang ditetapkan dalam APBN 2018. Subsidi energi terdiri dari subsidi BBM dan subsidi listrik. 

Menurut Sri Mulyani, pembengkakan subsidi energi ini disebabkan tambahan subsidi BBM dan LPG Tabung 3 Kg. Dalam presentasi paparan APBN 2018 laporan semester I yang disampaikan Sri Mulyani, subsidi energi pada APBN 2018 tercatat Rp 94,5 triliun. 

Adapun hingga semester I-2018 realisasi subsidi energi sudah mencapai Rp 59,51 triliun. Pada semester II-2018 proyeksi subsidi energi akan mencapai Rp 103,98 triliun.

Sedangkan, subsidi BBM prognosis 2018 menurut Sri Mulyani akan mencapai Rp 103,49 triliun atau 220,8% dari target APBN 2018 yang hanya sebesar Rp 46,86 triliun. Sementara untuk subsidi listrik hingga keseluruhan 2018 akan mencapai Rp 59,99 triliun atau 125% dari target APBN 2018 yang hanya sebesar Rp 47,66 triliun.
(gus) Next Article Pertamina: Jika Elpiji 3 KG Harganya Naik Itu Wajar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular