
Gudang Garam, dari Rokok ke Maskapai dan Bandara
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
17 July 2018 11:45

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tidak hanya sebatas produsen rokok. Perusahaan yang didirikan keluarga Wonowidjojo di Kediri juga memiliki ketertarikan di dunia aviasi.
Pada 2010, Gudang Garam mendirikan Surya Air. Maskapai itu khusus mengoperasikan helikopter yang bisa disewa untuk korporasi, evakuasi medis, perjalanan pribadi, wisata, dan lain sebagainya.
Berdasarkan situs perseroan, saat ini Surya Air mengoperasikan 6 unit helikopter, di antaranya ada merek Airbus Helicopter.
Selain Surya Air, berdasarkan laporan tahunan perseroan, Gudang Garam juga memiliki satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa sewa pesawat yakni Galaxy Prime Ltd. Galaxy Prime sendiri terdaftar sebagai perusahaan di Virgin Islands.
Adapun saat ini Gudang Garam tengah berencana membangun bandara di Kediri.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat akan resmi memasukkan proyek bandara tersebut ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Berdasarkan keterbukaan informasi pada Agustus 2017 di Bursa Efek Indonesia, pengadaan tanah untuk proyek bandara ini telah disiapkan.
PT Surya Dhoho Investama dan PT Bukit Dhoho Indah melakukan transaksi jual-beli tanah seluas Rp 845,31 miliar. Kedua perseroan masih terafiliasi dengan Gudang Garam.
(ray/dru) Next Article Bandara Gudang Garam Disiapkan Berstatus Internasional
Pada 2010, Gudang Garam mendirikan Surya Air. Maskapai itu khusus mengoperasikan helikopter yang bisa disewa untuk korporasi, evakuasi medis, perjalanan pribadi, wisata, dan lain sebagainya.
Berdasarkan situs perseroan, saat ini Surya Air mengoperasikan 6 unit helikopter, di antaranya ada merek Airbus Helicopter.
Adapun saat ini Gudang Garam tengah berencana membangun bandara di Kediri.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat akan resmi memasukkan proyek bandara tersebut ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Berdasarkan keterbukaan informasi pada Agustus 2017 di Bursa Efek Indonesia, pengadaan tanah untuk proyek bandara ini telah disiapkan.
PT Surya Dhoho Investama dan PT Bukit Dhoho Indah melakukan transaksi jual-beli tanah seluas Rp 845,31 miliar. Kedua perseroan masih terafiliasi dengan Gudang Garam.
"Pembangunan bandar udara merupakan bentuk pengembangan usaha dan kontribusi untuk segenap stakeholders yang selalu setia mendukung GGRM, dan sebagai bentuk partisipasi GGRM dalam rangka mempercepat pembangunan dan pengembangan daerah Kediri dan sekitarnya, yang diharapkan dapat memacu pengembangan provinsi Jawa Timur dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tulis Gudang Garam dalan keterbukaan informasi melalui Bursa Efek Indonesia.
(ray/dru) Next Article Bandara Gudang Garam Disiapkan Berstatus Internasional
Most Popular