Internasional
Korsel: Perang Dagang Bisa Serang Ekspor Barang Setengah Jadi
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
12 July 2018 14:18

Seoul, CNBC Indonesia - Korea Selatan (Korsel) pada hari Kamis (12/7/2018) memperingatkan memanasnya perseteruan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China bisa menyerang ekspor "barang setengah jadi" yang digunakan di peralatan rumah tangga, komputer dan perangkat komunikasi.
Kementerian Perdagangan Korsel mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa perang dagang bisa "berkepanjangan dan menyebar", seraya menambahkan pihaknya akan mempersiapkan respons dan skenario untuk menangani dampak ekonomi dari perseteruan dagang ini.
Pada hari Rabu (11/7/2018), Beijing menyebut Washington melakukan perundungan (bullying) dan memperingatkan akan menyerang balik setelah pemerintah Presiden AS Donald Trump mengancam terapkan tarif 10% ke produk China senilai US$200 miliar.
Tensi dagang yang memanas memberi risiko ke Korsel, negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia, karena baik AS maupun China adalah mitra dagang utamanya.
"Kami memiliki analisis terperinci [tentang produk apa saja yang akan terdampak perang dagang AS-China]," kata Wakil Menteri Perdagangan Kang Sung-chun ke Reuters setelah menghadiri rapat industri terkait isu perdagangan.
"Dampaknya bisa campur aduk. Akan ada efek positif dan negarif. Beberapa ekspor Korea bisa menggantikan produk-produk China yang terkena tarif, misalnya," katanya.
Ekspor Korsel ke China melonjak 30% di bulan Juni, didorong oleh chip dan barang setengah jadi lainnya, kata Kementerian Perdagangan awal bulan ini.
"Tetangga terdekat China yakni Jepang, Korea dan Hong Kong adalah yang paling rentan terhadap perang dagang AS-China karena mereka kebanyakan mengekspor barang setengah jadi ke China," kata OCBC Bank dalam sebuah catatan.
OCBC memprediksi dalam sebuah skenario di mana tarif AS yang diterapkan ke produk China senilai $250 miliar, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Korsel akan terdampak 0,3% poin. Sementara itu pertumbuhan PDB Jepang bisa terdampak 0,2% poin.
(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Kementerian Perdagangan Korsel mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa perang dagang bisa "berkepanjangan dan menyebar", seraya menambahkan pihaknya akan mempersiapkan respons dan skenario untuk menangani dampak ekonomi dari perseteruan dagang ini.
"Kami memiliki analisis terperinci [tentang produk apa saja yang akan terdampak perang dagang AS-China]," kata Wakil Menteri Perdagangan Kang Sung-chun ke Reuters setelah menghadiri rapat industri terkait isu perdagangan.
"Dampaknya bisa campur aduk. Akan ada efek positif dan negarif. Beberapa ekspor Korea bisa menggantikan produk-produk China yang terkena tarif, misalnya," katanya.
Ekspor Korsel ke China melonjak 30% di bulan Juni, didorong oleh chip dan barang setengah jadi lainnya, kata Kementerian Perdagangan awal bulan ini.
"Tetangga terdekat China yakni Jepang, Korea dan Hong Kong adalah yang paling rentan terhadap perang dagang AS-China karena mereka kebanyakan mengekspor barang setengah jadi ke China," kata OCBC Bank dalam sebuah catatan.
OCBC memprediksi dalam sebuah skenario di mana tarif AS yang diterapkan ke produk China senilai $250 miliar, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Korsel akan terdampak 0,3% poin. Sementara itu pertumbuhan PDB Jepang bisa terdampak 0,2% poin.
(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular