Jokowi Puas Kinerja APBN, Tak Lagi Berutang untuk Bayar Utang

Arys Aditya, CNBC Indonesia
09 July 2018 15:49
Presiden Joko Widodo (Jokowi) puas terhadap kinerja APBN 2018 yang menunjukkan perbaikan dibanding 2017 lalu
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) puas terhadap kinerja APBN 2018 yang menunjukkan perbaikan dibanding 2017 lalu. Jokowi meminta di semester II-2018, efisiensi terhadap belanja perjalanan dinas, rapat, dan paket meeting harus terus dilakukan.

"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah, para Menteri, Kepala Lembaga, Gubernur, Bupati, Walikota atas kinerja pelaksanaan APBN semester I-2018 yang saya lihat hasilnya semakin baik," kata Jokowi saat memberikan pengantar dalam Ratas APBN 2018 di Istana Negara, Senin (9/7/2018).

Menurut Presiden, jika dibandingkan periode yang sama di semester I-2017, APBN 2018 menunjukan kinerja yang semakin meningkat dan membaik yang tercermin dari defisit yang lebih rendah. Sementara, sambung Presiden, keseimbangan primer juga sangat bagus menjadi positif.

"Pada 3 tahun sebelumnya masih negatif [keseimbangan primer]. Selain itu, pendapatan negara tumbuh 16% didukung kinerja penerimaan perpajakan yang mampu tumbuh 14,3% lebih tinggi dari pertumbuhan semester I-2017 sebesar 9,6%," kata Jokowi.

Keseimbangan primer positif menunjukkan pemerintah tak lagi menerbitkan utang untuk pelunasan utang tahun sebelumnya.



Lebih jauh Jokowi mengatakan momentum pencapaian semester I APBN 2018 ini harus terus dijaga. Pasalnya, ke depan masih ada tantangan yang dihadapi juga tidak ringan terutama terkait ketidakpastiaan perekonomian global.

"Untuk itu saya minta seluruh Kementerian dan Lembaga untuk fokus dan segera menyelesaikan program yang telah direncanakan. Pastikan bahwa pelaksanaan program dan proyek strategis segera dieksekusi tepat waktu dan menjaga governance tepat sasaran, berdampak segera dirasakan oleh masyarakat," tutur Jokowi.

"Transfer ke daerah dan dana desa harus segera dicairkan dan meminimalisir adanya pengendapan anggaran pemerintah di perbankan. Tetap melakukan langkah efisiensi belanja barang seperti penghematan belanja perjalanan dinas, rapat dan paket meeting, serta belanja ATK dan belanja-belanja yang tidak produktif lainnya."





(dru) Next Article Lagi, Jokowi akan Resmikan 3 Ruas Tol Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular